Upacara Beluluh dijalani Sultan Aji Muhammad Arifin di Kedaton Kesultanan, Kamis (18/9/2025). Acara ini menandai dimulainya rangkaian Erau yang akan dibuka secara resmi pada 21 September. (Prokom)
Kutai Kartanegara

Beluluh Awali Pesta Adat Erau di Tenggarong

  • Festival adat Erau 2025 Dimulai 21 September
Kutai Kartanegara
Robi Sugiarto

Robi Sugiarto

Author

IBUKOTAKINI.COM - Ritual sakral Beluluh menjadi penanda awal kemeriahan pesta adat Erau Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura di Tenggarong. 

Upacara yang dijalani Sultan Aji Muhammad Arifin di Kedaton Kesultanan pada Kamis, 18 September 2025, membuka rangkaian panjang perayaan Erau yang akan resmi dimulai pada 21 September mendatang.

Prosesi digelar khidmat. Sultan duduk di atas Balai, bangunan tiga tingkat dari bambu kuning, sementara seorang Belian melantunkan doa dan seorang Dewa menyiramkan air bunga sebagai simbol penyucian diri. 

Seusai Beluluh, Sultan tidak diperkenankan menginjak tanah langsung hingga seluruh rangkaian Erau rampung.

BACA JUGA:

Geopark Sangkulirang Mangkalihat Dideklarasikan, Pemprov Janji Perbaiki Akses Jalan - ibukotakini.com

Kerabat Kesultanan, Pangeran Noto Negoro, menjelaskan makna ritual tersebut. “Beluluh adalah pembersihan diri Sultan sekaligus memohon keselamatan,” ujarnya.

Upacara ini turut dihadiri Asisten III Pemkab Kukar, Dafip Haryanto, unsur Forkopimda, para kepala perangkat daerah, dan kerabat kesultanan. Dalam sambutannya, Dafip menegaskan komitmen pemerintah daerah menjaga kelestarian adat. “Pemerintah berkeyakinan nilai-nilai sakral dalam setiap ritual adat Kesultanan harus diwariskan di tengah gempuran era digital,” katanya.

Pemkab Kukar menempatkan keraton sebagai pusat pelestarian tradisi lewat program Penguatan Penggiat Seni dan Budaya Daerah dalam visi Kukar Idaman Terbaik.

Di sela prosesi, Sekda bersama jajaran Forkopimda juga melakukan ritual Ketikai Lepas—pelepasan simbolis segala unsur negatif—sebelum pesta Erau benar-benar dimulai.

BACA JUGA:

AirAsia Tambah Rute ke Balikpapan, Dorong Bisnis dan Wisata Kaltim - ibukotakini.com

Di luar Kedaton, Tenggarong mulai bersolek. Jalan-jalan dipenuhi umbul-umbul warna-warni, pedagang kaki lima menyiapkan dagangan khas, dan hotel-hotel di pusat kota kian padat oleh tamu. 

Warga dari berbagai penjuru Kalimantan, bahkan wisatawan mancanegara, sudah berdatangan untuk menyaksikan pesta budaya yang tiap tahun menjadi magnet.

“Kalau Erau tiba, Tenggarong terasa hidup kembali. Kami bangga bisa melihat tradisi ini terus dijaga,” kata Siti, warga Panji, yang sengaja libur kerja demi menonton rangkaian upacara dari dekat.

BACA JUGA:

Festival Pesona Budaya Dayak Borneo III, Wajah Dayak Bersinar di Jakarta - ibukotakini.com

Pesta Erau memang lebih dari sekadar ritual. Ia adalah ruang perjumpaan—antara tradisi dan modernitas, antara warga lokal dan tamu dari jauh, antara sejarah panjang Kesultanan dengan semangat Kukar hari ini. ***