Benahi Destinasi Wisata, Kepala Dispar Kukar Sebut Minim Investor Masuk ke Tenggarong
- IBUKOTAKINI.COM - Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), dikenal dengan banyak destinasi wisata baik itu modern, dan kebudayaan, yang lam
Kabar Ibu Kota
KUTAI KARTANEGARA, IBUKOTAKINI.COM - Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), dikenal dengan banyak destinasi wisata baik itu modern, dan kebudayaan, yang lambat laun kian kurang beroperasi. Pembangunan destinasi wisata, tidak lepas dari andil investor yang turut dalam mengembangkan infrastruktur tempat wisata.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar, Slamet HadiRaharjo mengatakan, Kabupaten saat ini pelan-pelan dalam membenahi tempat wisata di Khususnya di Kota Tenggarong.
Hal itu akan mudah, ketika para investor ikut andil dalam pembenahan tempat wisata di Kukar yang telah lama tidak beroperasi.
"Minimnya investor yang mau masuk ke Tenggarong" ucap Kepala Dispar Kukar Slamet Hadi Rajaharjo saat ditemui warta pada, Senin 9 Oktober 2023.
Lanjut dirinya mengatakan, sudah ada beberapa kali investor datang dan ingin masuk untuk melakukan pembenahan tempat wisata di Kukar.
Kemungkinan, sudah ada 5 investor yang ingin masuk, yaitu perusahaan lokal dan ada beberapa nasional juga.
BACA JUGA:
- Bakal Bagi-bagi Rice Cooker, Pemerintah Siapkan Dana sebesar Rp347 Miliar - ibukotakini.com
- Resmikan Plant Pertama di Indonesia, PLN Miliki Cara Paling Cepat Hasilkan Green Hydrogen - ibukotakini.com
- Kaltim Pede Angka Stunting Tahun Depan 12,8 Persen - ibukotakini.com
Rekomendasi dari Pihak Dinas Pariwisata Kukar, menyarankan untuk melakukan pembenahan ke Pulau Kumala Tenggarong.
Akan tetapi, dari banyaknya investor yang telah ditemui saat mengajukan proposal tentang pengelolaan tempat wisata, banyak dari investor tidak kembali lagi, tanpa alasan yang jelas.
"Pada saat ketemu pertama dengan investor, mereka semangat sekali, tapi setelah kembali lagi disuruh siapkan dokumennya, konsep pengelolaannya sampai saat ini tidak ada yang kembali," katanya.
Slamet juga mengungkapkan, dengan adanya investor masuk ada banyak keuntungan, salah satunya, untuk pengelolaan tidak mengeluarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan dapat pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Keuntungan yang didapat, yang pertama untuk pengelolaan dari Dispar tidak ada mengeluarkan anggaran APBD, kedua otomatis dengan adanya pihak ketiga (Investor) pembangunan dapat berjalan dengan baik, dan yang ketiga, adanya PAD yang masuk ke Pemerintahan Kukar," pungkasnya. (Adv)