Bappeda Kukar bekerja sama dengan peneliti UGM wujudkan lumbung pangan.
Kabar Ibu Kota

Bikin Riset Bersama UGM, Bappeda Kukar Ingin Wujudkan Lumbung Pangan

  • KUTAI KARTANEGARA – Kawasan pertanian terintegrasi di Kukar memiliki nilai strategis dan dapat memenuhi kebutuhan pangan di Kaltim dan IKN.
Kabar Ibu Kota
Robi Sugiarto

Robi Sugiarto

Author

KUTAI KARTANEGARA, IBUKOTAKINI.COM – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bekerja sama dengan tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melakukan riset pertanian terintegrasi berbasis kawasan. 

Penelitian tersebut bertujuan mewujudkan Kabupaten Kukar sebagai lumbung pangan bagi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappeda Kukar, Syarifah Vanesa Vilna, mengatakan pemerintah daerah telah menetapkan lima kawasan pertanian yang berbeda sebagai lokasi pertanian terpadu. 

Lima kawasan tersebut adalah Kecamatan Marangkayu, Sebulu-Muara Kaman, Tenggarong-Loa Kulu, Tenggarong Seberang I dan Tenggarong Seberang II. 

Bappeda ingin menilai tingkat kelayakan usaha pertanian di kelima kawasan ini. 

BACA JUGA:

"Untuk itu, kami menggandeng tim peneliti dari UGM untuk melakukan riset yang akurat,” kata Syarifah baru-baru ini.

Syarifah menjelaskan bahwa riset ini akan memfokuskan tiga kecamatan sebagai lokasi sampel penelitian pilot project pertanian terintegrasi berbasis kawasan. Tiga kecamatan tersebut adalah Sebulu-Muara Kaman, Tenggarong-Loa Kulu dan Tenggarong Seberang.

Sementara Ketua Tim Peneliti dari UGM, Alia Bihrajihant Raya, mengatakan bahwa pertanian terintegrasi berbasis kawasan memiliki banyak keunggulan. 

Salah satunya adalah luasnya wilayah pertanian pangan dan hortikultura di Kukar yang dapat menjadi lumbung pangan bagi Kaltim dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

BACA JUGA:

Menurut Alia, kawasan pertanian terintegrasi di Kukar memiliki nilai strategis dan dapat memenuhi kebutuhan pangan di Kaltim dan IKN. 

"Ini juga dapat menjadi penggerak pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Kukar,” tutur Alia.

Riset ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi dan strategi pengembangan pertanian terintegrasi berbasis kawasan di Kukar. Dengan demikian, Kukar dapat menjadi daerah unggulan dalam bidang pertanian di Indonesia. (Adv/Diskominfo Kukar)