BMKG Balikpapan ingkatkan ancaman bencana akibat cuaca buruk di Kaltim. Tampak petugas BPBD Balikpapan tengah mengevakuasi korban masyarakat terdampak gelombang pasang di pesisir pantai, bulan lalu. Foto: BPBD Balikpapan.
Kabar Ibu Kota

BMKG Balikpapan Ingatkan Ancaman Bencana Hidrometeorologi di Kaltim

  • Ancaman cuaca buruk menghantui Kalimantan Timur yang dapat berdampak pada banjir, longsor dan gelombang pasang.
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan, Kalimantan Timur merekomendasikan kepada pihak terkait mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi untuk antisipasi potensi bencana hidrometeorologi.

"Kami juga mengimbau masyarakat selalu waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi," ujar Kepala Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Erika Mardiyanti dikutip dari Antara, Selasa 11 Oktober 2022.

Rekomendasi ini, ia keluarkan seiring adanya sirkulasi siklonik yang membentuk pola belokan angin, kemudian perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan di Kaltim.

Selain itu, ditambah masih hangatnya suhu permukaan laut di Selat Makassar, sehingga hal ini mendukung peluang pembentukan beberapa kelompok awan hujan di Kaltim, khususnya pada periode 9 hingga 12 Oktober 2022.

Selain mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi untuk antisipasi potensi bencana hidrometeorologi, masih ada lima rekomendasi lain yang pihaknya keluarkan, yakni pertama pihak terkait memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air, untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

BACA JUGA:

Kedua, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol, dan melakukan program penghijauan secara lebih masif, ketiga melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, kemudian menguatkan tegakan tiang agar tidak roboh saat tertiup angin kencang.

Keempat, menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pihak terkait dan masyarakat, dalam pencegahan atau pengurangan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, dan gelombang tinggi.

Kelima, pihak terkait harus terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia agar bisa lebih cepat melakukan antisipasi.

Wilayah yang diprakirakan mengalami cuaca ekstrem yakni Kota Balikpapan, Samarinda, Bontang, Kabupaten Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Berau, Mahakam Ulu, Kutai Barat, Paser, dan Penajam Paser Utara. ###