
BMKG Balikpapan Ingatkan Potensi Puting Beliung
- BMKG mencatat beberapa wilayah di Kaltim dalam beberapa hari terakhir mengalami curah hujan tinggi.
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM - Menjelang peralihan musim dari hujan ke kemarau, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balikpapan mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi angin puting beliung yang bisa muncul secara tiba-tiba.
Kepala BMKG Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto, menjelaskan bahwa saat ini Kalimantan Timur masih berada di puncak kedua musim hujan. Namun, mulai Mei nanti cuaca akan berangsur berubah menuju musim kemarau, yang diperkirakan akan dimulai pada akhir Juni.
“Di masa peralihan seperti ini, cuaca biasanya tidak menentu. Kadang cerah, lalu tiba-tiba hujan deras disertai angin kencang. Nah, kondisi seperti ini rentan memicu angin puting beliung,” kata Kukuh, Selasa 29 April 2025..
Ia menjelaskan, puting beliung biasanya terjadi dalam waktu singkat, tapi bisa menimbulkan kerusakan, apalagi kalau terjadi di kawasan padat penduduk. Oleh karena itu, penting bagi warga mengenali tanda-tandanya.
BACA JUGA:
PPU Siaga Banjir 20 Hari ke Depan, Pemkab Kerahkan Alat Berat
Menurut Kukuh, ciri umum sebelum puting beliung antara lain udara terasa panas dan gerah, langit awalnya cerah lalu mendadak gelap, angin tiba-tiba berembus kencang, dan muncul awan menjulang tinggi menyerupai bunga kol.
“Biasanya awan itu jenis cumulonimbus. Kalau sudah mulai terlihat, sebaiknya cari tempat berlindung yang aman,” ujarnya.
BMKG mencatat beberapa wilayah di Kaltim dalam beberapa hari terakhir mengalami curah hujan tinggi. Di Mahakam Ulu dan Kutai Barat misalnya, curah hujan mencapai 170 milimeter.
Sementara itu, di Balikpapan sekitar 120 milimeter, cukup untuk menyebabkan genangan air hingga longsor kecil.
“Curah hujan normal sebulan itu sekitar 300–500 milimeter. Tapi sekarang, dalam sehari saja bisa tembus 100 milimeter. Itu artinya intensitasnya sudah tinggi,” jelas Kukuh.
BACA JUGA:
Selain waspada terhadap cuaca ekstrem, Kukuh juga mengingatkan masyarakat agar tidak berlindung di bawah pohon atau baliho saat terjadi hujan deras disertai angin dan petir.
“Kalau langit sudah mulai gelap dan angin berembus kencang, lebih baik segera masuk ke bangunan yang kokoh. Hindari tempat terbuka,” pesannya.
Ia juga menambahkan, menjelang musim kemarau, gelombang laut di wilayah Selat Makassar juga diperkirakan meningkat karena angin dari arah selatan.
“Ini penting terutama bagi nelayan atau pelaku pelayaran kecil agar terus mengikuti informasi dari BMKG,” tutup Kukuh. ***