
BPBD Balikpapan Ajak Pelajar dan Warga Tanamkan Budaya Siaga Bencana
- Melalui pelatihan kebencanaan yang rutin digelar, BPBD ingin memastikan seluruh lapisan masyarakat memiliki kemampuan dan kesiapan menghadapi berbagai ancaman bencana yang mungkin terjadi.
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan terus menggiatkan upaya membangun budaya siaga bencana sejak dini, khususnya di kalangan pelajar dan masyarakat umum.
Melalui pelatihan kebencanaan yang rutin digelar, BPBD ingin memastikan seluruh lapisan masyarakat memiliki kemampuan dan kesiapan menghadapi berbagai ancaman bencana yang mungkin terjadi.
Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali, mengatakan pelatihan ini tidak hanya dilakukan di sekolah-sekolah tetapi juga di kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) serta komunitas masyarakat.
“Kami ingin anak-anak sejak dini paham betul bagaimana menghadapi situasi darurat. Pelatihan ini sifatnya sangat praktis, seperti simulasi evakuasi dan pengenalan alat keselamatan,” jelas Usman, Sabtu 24 Mei 2025.
Menurutnya, pelajar merupakan salah satu kelompok yang sangat strategis untuk dibekali pengetahuan dasar mengenai bencana. Dengan bekal ini, diharapkan mereka bisa bertindak cepat dan tepat saat keadaan darurat, sekaligus menjadi agen penyebar informasi kesiapsiagaan kepada keluarga dan lingkungan sekitar.
Selain menyasar pelajar, BPBD juga memberikan pelatihan bagi masyarakat umum dan lingkungan perusahaan. Materi disesuaikan dengan risiko dan kondisi masing-masing lokasi, agar lebih relevan dan efektif.
BACA JUGA:
Balikpapan Raih WTP Lagi, Bukti Tata Kelola Keuangan Makin Solid - ibukotakini.com
“Tiap pelatihan kami sesuaikan dengan karakter risiko yang ada di lingkungan peserta. Jadi tidak sama antara pelatihan untuk pelajar, masyarakat di daerah rawan banjir, atau perusahaan yang dekat dengan kawasan industri,” ujarnya.
Usman juga mengungkapkan, pelaksanaan pelatihan pada tahun ini sedikit berkurang dari segi jumlah karena adanya keterbatasan anggaran. Namun demikian, kegiatan edukasi ini tidak pernah berhenti.
“Kami memang harus mengatur ulang volume pelatihan supaya hemat anggaran, tapi pelatihan tetap berjalan. Kami juga membuka pintu lebar bagi siapa saja, baik sekolah, warga, maupun perusahaan yang ingin mengajukan pelatihan secara langsung,” katanya.
BPBD berkomitmen merespons setiap permintaan pelatihan dengan sigap sebagai bentuk tanggung jawab memperkuat kesiapsiagaan komunitas.
“Kalau ada yang ingin mengadakan pelatihan, kami siap datang dan memfasilitasi. Ini bagian dari upaya kami membangun ketangguhan bersama,” tuturnya.
Usman berharap dengan pelatihan yang terus berkelanjutan ini, budaya siaga bencana semakin kuat melekat tidak hanya pada individu, tetapi juga meresap ke lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja, dan komunitas masyarakat.
“Semoga di tahun ini masyarakat semakin paham dan siap menghadapi potensi bencana, sehingga dampak yang muncul bisa diminimalisir,” pungkasnya. (ADV)