
BPBD Balikpapan Antisipasi Kelurahan Rawan Longsor
- IBUKOTAKINI.COM - Sepuluh kelurahan di Balikpapan terdeteksi rawan bencana longsor karena berada di perbukitan. Wilayah itu terus menjadi perhatian Badan P
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM - Sejumlah kelurahan di Balikpapan terdeteksi rawan bencana longsor karena kondisi geografi dan pengaruh cuaca. Wilayah itu terus menjadi perhatian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan.
Sejumlah kelurahan yang mendapat perhatian penuh antara lain Prapatan, Karangjati, Karang Rejo, Gunung Sari Ilir, Gunung Sari Ulu, Telaga Sari, Gunung Bahagia, Sungai Nangka, Mekarsari, dan Sepinggan Raya.
Kepala BPBD Balikpapan Silvi Rahmadina meminta masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor selalu waspada, ketika terjadi hujan deras disertai angin kencang. Silvi meminta masyarakat menanam pohon yang bisa menahan tanah longsor, seperti pohon bambu dan lain-lain.
“Jika ada masyarakat yang ingin membangun di daerah rawan longsor, kami meminta untuk melakukan konsultasi dan berkoordinasi kepada BPBD kota Balikpapan. Sehingga kita akan melihat dena lokasi tersebut, apakah bisa dibangun apa tidak. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa kita antisipasi,” tuturnya.
- https://ibukotakini.com/read/bencana-tanah-longsor-mendominasi-tahun-2021
- https://ibukotakini.com/read/hijaukan-lahan-kritis-melalui-aksi-tanam-pohon
- https://ibukotakini.com/read/wali-kota-balikpapan-turut-berduka-atas-meletusnya-gunung-semeru
Silvi mengatakan, curah hujan yang tinggi rawan terjadi tanah longsor. Karena sebagian wilayah di Kota Balikpapan perbukitan dengan struktur tanah yang labil. Sehingga masyarakat mesti waspada.
“Kami selalu siaga 24 jam. Warga yang perlu bantuan segera hubungi tim BPBD, kami siap bantu. Ciri tanah di Balikpapan ini berpasir dengan kontur yang berbukit-bukit. Meskipun curah hujan tidak tinggi itu cukup berbahaya ,” ujarnya.
Ada delapan pos yang menjadi titik rawan bencana dengan personil yang siaga sewaktu-waktu. Termasuk juga SAR. “Kami turunkan ketika hujan lebat untuk memantau daerah agar dapat bertindak dengan cepat,” ujarnya.
Apalagi sekitar 85 persen pemukiman warga berada di perbukitan yang juga justru berpotensi tertimpa tanah longsoran.
“Rumah mereka bisa hancur karena tertimbun tanah. Nyawa mereka pun bisa melayang jika terlambat,” ujarnya.
Pihaknya bersama kelurahan juga aktif melakukan sosialisasi mengingatkan masyarakat selalu waspada. Khususnya ketika malam hari saat hujan. “Kewaspadaan sangat perlu terlebih lagi musim-musim hujan seperti sekarang,” ujarnya.
Disamping itu dia juga mengimbau masyarakat untuk bergotong-royong diiwlayahnya masing-masing membersihkan drainase. Karena selain ancaman tanah lonsor, juga banjir yang kerap terjadi ketika hujan turun.
