Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto (Tangkapan Layar YouTube.com/BPS Statistics)
Ekonomi

BPS Ungkap Neraca Dagang Indonesia Surplus

  • IBUKOTAKINI.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data neraca perdagangan Republik Indonesia (RI) yang menunju
Ekonomi
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data neraca perdagangan Republik Indonesia (RI) yang menunjukkan surplus untuk ke-29 kalinya walaupun angkanya turun dari bulan sebelumnya.

Per September 2022, Indonesia mencatat surplus US$4,99 miliar atau setara dengan Rp76,84 triliun dalam asumsi kurs Rp15.400 perdolar Amerika Serikat (AS).

"Neraca perdagangan Indonesia sampai September 2022 membukukan surplus selama 29 bulan berturut-turut kalau kita lihat sejak Mei 2022," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers yang ditayangkan secara virtual, Senin, 17 Oktober 2022. 

Pemerolehan surplus pada neraca perdagangan RI per September 2022 menunjukkan penurunan 13,3% dari bulan sebelumnya yang mencatat angka sebear US$5,76 miliar (Rp88,7 triliun).

Sementara itu, jika dihitung secara tahunan, surplus neraca dagang Indonesia naik 14,18% dari posisi US$4,37 miliar (Rp6,73 triliun).

Penurunan angka surplus pada neraca dagang turut dipengaruhi oleh nilai ekspor per September 2022 yang mengalami penurunan 10,99% secara dari angka US$27,86 miliar (Rp429,04 triliun) pada bulan Agustus ke posisi US$24,8 miliar (Rp381,92 triliun).

BACA JUGA:

Ekspor minyak gas bumi (migas) turun 21,41% dari US$1,69 miliar (Rp26,02 triliun) ke angka US$1,33 miliar (Rp20,48 triliun) sementara ekspor nonmigas menurun 10,31% dari angka US$26,18 miliar (Rp403,17 triliun) ke posisi US$23,48 miliar (Rp361,6 triliun). 

Kemudian, BPS juga melaporkan nilai impor RI per September 2022 yang berada di posisi US$19,81 miliar (Rp305,74 triliun), menurun 10,58% dari angka US$22,15 miliar (Rp341,11 triliun) pada bulan Agustus 2022.

Nilai impor migas pada September 2022 tercatat sebesar US$3,43 miliar (Rp52,82 triliun), turun 7,44% dari angka yang tercatat pada bulan sebelumnya, yakni US$3,7 miliar (Rp56,9 triliun).

Selanjutnya, nilai impor nonmigas pada September 2022 tercatat sebesar US$16,38 miliar (Rp284,13 triliun) atau menurun 11,21% dari angka US$18,45 miliar (Rp284,13 triliun).

Setianto pun mengungkapkan bahwa jika diakumulasikan sejak Januari hingga September 2022, Indonesia mencatat total surplus sebesar US$39,87 miliar (Rp613,99 triliun).

"Tumbuh sebesar 58,83% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya," ujar Setianto. ###