Bukan Lagi Penjajakan, Balikpapan Buka Potensi Ekspor ke Kazakhstan
Balikpapan

Bukan Lagi Penjajakan, Balikpapan Buka Potensi Ekspor ke Kazakhstan

  • Posisi strategis Balikpapan dan fasilitas pelabuhan yang dimiliki menjadi modal besar untuk masuk ke pasar internasional
Balikpapan
Muhammad S.J

Muhammad S.J

Author

IBUKOTAKINI.COM - Pemerintah Kota Balikpapan terus memperluas jalinan kerja sama perdagangan internasional. Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan, Fadjroel Rachman, di Balai Kota Balikpapan pada Kamis 28 Agustus 2025.

Pertemuan tersebut menjadi momentum penting untuk membuka potensi ekspor-impor Balikpapan dengan negara Asia Tengah.

Fadjroel mengatakan bahwa kunjungan kali ini merupakan tindak lanjut dari silaturahmi tahun lalu. Bila sebelumnya masih sebatas penjajakan, maka tahun ini diarahkan pada implementasi nyata, termasuk rencana pertemuan bisnis antara pengusaha Kazakhstan dengan pelaku usaha Kalimantan Timur.

“Pak Wali adalah sahabat baik. Tahun lalu kami berdiskusi, dan tahun ini kami tindak lanjuti dengan langkah implementasi. Kami ingin mengundang beliau bersama Pemerintah Kota Balikpapan hadir ke Kazakhstan, melihat langsung potensi kerja sama, terutama di bidang perdagangan dan ekspor,” ungkapnya.

Dalam pertemuan itu, sejumlah sektor potensial yang bisa digarap antara lain palm oil, produk perikanan, industri logam, hingga pembangunan smelter.

Menurut Fadjroel, Kazakhstan memiliki ketergantungan besar pada impor karena merupakan negara tanpa laut.

“Kebutuhan Kazakhstan terhadap palm oil sangat tinggi, dan Indonesia adalah pengekspor terbesar. Selain itu, produk perikanan, seperti ikan, kenari, hingga hasil laut dari Balikpapan dan Kaltim sangat potensial masuk ke pasar mereka,” jelasnya.

BACA JUGA:

Harga Rumah Kecil dan Menengah di Balikpapan Melambat, KPR Masih Primadona - ibukotakini.com

Ia menambahkan, peluang kerja sama juga terbuka pada industri logam, terutama smelter. Selama ini, perdagangan Indonesia–Kazakhstan masih timpang, dengan nilai mencapai hampir 700 juta dolar AS dan Indonesia masih mengalami defisit.

“Karena itu, penting bagi kita menggali potensi di Balikpapan, Kaltim, dan juga IKN Nusantara agar hubungan dagang lebih seimbang,” ucapnya.

Fadjroel juga mengungkapkan bahwa akhir tahun ini Presiden Indonesia dijadwalkan berkunjung ke Kazakhstan.

Momen tersebut akan dimanfaatkan untuk menggelar business forum yang melibatkan pemerintah daerah dan kalangan pengusaha dari kedua negara.

“Kami juga mengundang Pemerintah Kota Balikpapan hadir dalam forum bisnis tersebut. Bahkan sore ini ada pertemuan online dengan 15 pengusaha Kazakhstan yang ingin mengetahui lebih jauh potensi Kaltim, Balikpapan, dan juga IKN,” terangnya.

Ia optimistis Balikpapan memiliki peran strategis sebagai pintu gerbang kerja sama perdagangan Indonesia–Kazakhstan, apalagi dengan hadirnya IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

BACA JUGA:

Lantik PPPK dan ASN, Wali Kota Balikpapan Berikan Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat - ibukotakini.com

“Setelah saya bertemu dengan Pak Basuki (kepala OIKN, red), saya tanya apakah pembangunan IKN jalan terus, beliau jawab selesai. Jadi saya yakin, saya tidak salah datang ke Kaltim, ke IKN, dan juga ke Balikpapan,” pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyambut baik peluang kerja sama yang ditawarkan.

Ia menilai posisi strategis Balikpapan dan fasilitas pelabuhan yang dimiliki menjadi modal besar untuk masuk ke pasar internasional.

“Kami menyambut baik, apalagi beliau juga memberikan data-data apa yang dibutuhkan dalam impor maupun ekspor kita. Insya Allah langkah ini akan kita tindak lanjuti sebagai upaya membangun kerja sama, tidak hanya skala nasional tapi juga dengan beberapa negara,” ujarnya.

Rahmad mencontohkan Singapura sebagai negara yang mampu memaksimalkan letak geografisnya meski tidak memiliki sumber daya alam.

“Singapura itu tidak punya minyak, tapi bisa jadi pengekspor minyak. Tidak punya hutan, tapi pengekspor kayu. Tidak punya sawit, tapi pengekspor CPO. Nah, kami ingin Balikpapan juga bisa menjadi pusat seperti itu,” jelasnya.

Ia menyebut Pelabuhan di Balikpapan merupakan satu-satunya pelabuhan di Kalimantan Timur yang dapat dilalui kapal besar. Kondisi ini menjadi keunggulan tersendiri karena pelabuhan lain di Kaltim masih terbatas, sebagian besar hanya terhubung melalui alur sungai.

“Potensi itu hanya ada di Balikpapan. Insya Allah ke depan kita kembangkan dari berbagai sektor, mulai ketahanan energi, pangan, perikanan, hingga ekspor-impor. Mudah-mudahan ini bermanfaat bagi kota dan masyarakat,” tambahnya. ***