
Bulog Kaltim-Kaltara Salurkan 42 Ton Beras di GPM Balikpapan
- Di Balikpapan, enam kecamatan melaksanakan GPM dengan kuota tujuh ton beras per kecamatan
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Perum Bulog Kaltim-Kaltara menyalurkan 42 ton beras dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) di enam kecamatan Kota Balikpapan untuk menjaga stabilitas harga pangan dan daya beli masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan Gerakan Pangan Murah yang diinisiasi pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri. Tujuannya untuk stabilisasi harga pangan, terutama beras, yang saat ini masih relatif tinggi,” kata Pimpinan Wilayah Bulog Kaltim-Kaltara, Musazdin Said, di Gudang Bulog Balikpapan, Sabtu 30 Agustus 2025.
Ia menjelaskan, program GPM digelar serentak di 7.258 kecamatan seluruh Indonesia. Untuk wilayah Kalimantan Timur dan Utara, Bulog telah menginventarisir 160 kecamatan di 15 kabupaten ataupun kota, namun hingga Kamis baru 67 kecamatan yang mengajukan pelaksanaan.
Di Balikpapan, enam kecamatan melaksanakan GPM dengan kuota tujuh ton beras per kecamatan. Beras yang dijual merupakan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang masuk kategori Public Service Obligation (PSO), yaitu penugasan pemerintah kepada Bulog untuk menyediakan pangan pokok dengan harga terjangkau.
BACA JUGA:
https://ibukotakini.com/read/bukan-lagi-penjajakan-balikpapan-buka-potensi-ekspor-ke-kazakhstan
“Harga beras SPHP di GPM Rp60 ribu per sak isi 5 kilogram atau Rp12 ribu per kilogram. Padahal HET di Balikpapan masih Rp13.100 per kilogram atau Rp65.500 per 5 kilogram. Jadi jelas lebih murah,” terang Musazdin.
Selain beras PSO, Bulog juga menyediakan produk komersial seperti gula Rp17.500 per kilogram dan minyak goreng premium Rp19.000 per liter, setara dengan merek-merek terkenal di pasaran.
Menurut Musazdin, GPM tidak hanya dilaksanakan hari ini, tetapi berlanjut hingga Desember 2025 sesuai arahan Mendagri. Jika tidak dilakukan di kecamatan, pelaksanaan dilakukan secara mobile, misalnya di Taman Tiga Generasi atau halaman Disparpora.
Pelaksanaan GPM juga didukung TNI dan Polri. Polri menyalurkan tujuh ton beras di Pelabuhan Semayang, sementara TNI menggelar kegiatan di sejumlah titik lain agar distribusi lebih merata.
Untuk mencegah penyalahgunaan beras di GPM tersebut, Bulog membatasi pembelian maksimal dua sak per orang.
“Karena pelaksanaan ini melalui kecamatan, mereka tahu warganya masing-masing. Kalau ada orang yang bolak-balik membeli akan langsung terpantau. Apalagi ada Babinsa, TNI, dan Polri yang ikut mengawasi,” kata Musazdin. ***
