Fadlianoor menilai Bus SAUM Cocok untuk Antar Jemput Anak Sekolah di Balikpapan
Advertorial

Bus SAUM Dinilai Cocok untuk Antar Jemput Anak Sekolah di Balikpapan

  • Bus SAUM ini lebih cocok digunakan untuk mengantar jemput anak sekolah dan wisatawan yang berkunjung ke Kota Balikpapan. Hal ini dikarenakan banyaknya sekolah di Balikpapan Utara yang menyebabkan kemacetan saat jam berangkat dan pulang sekolah.
Advertorial
Niken Sulastri

Niken Sulastri

Author

BALIKPAPAN - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Fadlianoor, menyambut baik bantuan Bus Sarana Umum Massal (SAUM) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang akan diberikan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan pada Juli mendatang.

"Alhamdulillah, kita bisa dapat bantuan seperti itu. Hanya tinggal pemanfaatannya saja," jelas Fadlianoor kepada media pada Rabu 26 Juni 2024.

Menurutnya, bus SAUM ini lebih cocok digunakan untuk mengantar jemput anak sekolah dan wisatawan yang berkunjung ke Kota Balikpapan. Hal ini dikarenakan banyaknya sekolah di Balikpapan Utara yang menyebabkan kemacetan saat jam berangkat dan pulang sekolah.

"Bayangkan kalau ada 400 siswa dalam satu sekolah, berarti ada 400 kendaraan baik mobil dan motor. Pasti macet sudah," ucapnya.

Fadlianoor berharap Dishub Balikpapan dapat berkoordinasi dengan Komisi III DPRD untuk memaksimalkan program ini, baik dari segi pemanfaatannya maupun efektivitasnya.

BACA JUGA:

Dia mengusulkan agar bus SAUM dioperasikan di titik-titik sekolah dan ditambah dengan regulasi yang kuat untuk memastikan bus ini benar-benar bermanfaat dalam mengatasi kemacetan di Balikpapan.

"Regulasinya harus kita atur dulu. Oh, anak sekolah itu harusnya begini, master poinnya jam segini, ini dari sini ke sini, kalau telat bagaimana dan lain sebagainya. Kalau regulasi dan aturan kita nggak kuat, ya percuma saja ada bus, tetap aja diantar orangtuanya," terangnya.

Fadlianoor mencontohkan aturan ganjil-genap yang diterapkan di DKI Jakarta sebagai solusi untuk mendorong penggunaan transportasi umum.

"Yang nggak punya kendaraan plat nomor genap pada tanggal ganjil, biasa mereka menggunakan fasilitas umum," ungkapnya. (Adv/DPRD Balikpapan)