Cakap Pencatatan Kekerasan Perempuan dan Anak, DP3AP2KB PPU Pelatihan SIMFONI PPA
Penajam

Cakap Pencatatan Kekerasan Perempuan dan Anak, DP3AP2KB PPU Pelatihan SIMFONI PPA

  • SIMFONI PPA bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, sehingga aplikasi ini dapat diakses oleh seluruh unit layanan yang menangani korban kekerasan.
Penajam
Is Wahyudi

Is Wahyudi

Author

PENAJAM – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar pelatihan pencatatan dan pelaporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA). 

Kegiatan ini berlangsung di Balai Penyuluhan KB, diikuti oleh puluhan peserta yang bertugas sebagai operator dan admin SIMFONI PPA di Kabupaten PPU.

Peserta pelatihan berasal dari berbagai instansi terkait, seperti RSUD Ratu Aji Putri Botung (RAPB), RSUD Sepaku, UPTD PPA, Polres Penajam, Polsek di empat kecamatan se-Kabupaten PPU, Dinas Sosial, dan Puskesmas se-Kabupaten PPU.

Kepala Bidang Perlindungan Pemenuhan Hak Anak dan Perempuan, Nurkaidah, yang mewakili Kepala DP3AP2KB PPU Chairur Rozikin, menjelaskan bahwa SIMFONI PPA merupakan sistem informasi yang dikembangkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. 

Sistem ini dirancang untuk mencatat dan melaporkan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia, termasuk warga negara asing.

BACA JUGA:

“SIMFONI PPA bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, sehingga aplikasi ini dapat diakses oleh seluruh unit layanan yang menangani korban kekerasan. Data yang diinput bersifat real-time, up-to-date, dan akurat, yang nantinya akan digunakan sebagai data kekerasan nasional,” ujar Nurkaidah pada Senin 30 September 2024.

Ia berharap para peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik. Narasumber akan memandu tata cara pencatatan dan pelaporan kekerasan melalui aplikasi SIMFONI PPA, termasuk praktik penginputan kasus. Dengan pelatihan ini, diharapkan tercipta sinkronisasi pengelolaan data yang lebih akurat.

"Data yang dikumpulkan dapat menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak," pungkasnya. (Adv/Diskominfo PPU)