logo
Saat konferensi pers di halaman Pemkot Balikpapan, Jumat (2/10/2020)
Kabar Ibu Kota

Cegah Covid-19 Pada Ibu Hamil, Pemkot Lakukan Rapid Test

  • Cegah Covid-19 Pada Ibu Hamil, Pemkot Lakukan Rapid Test

Kabar Ibu Kota
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

IBUKOTAKINI.COM – Untuk mencegah penularan covid-19 pada ibu hamil. Pemerintah Kota Balikpapan melakukan pendampingan dan langkah pencegahan.

Pada bulan November ini, ibu hamil diminta melakukan rapid test. Dari data Gugus Tugas Covid-19 Balikpapan, terdapat 45 ibu hamil yang terpapar covid-19 di Balikpapan. Hari ini ada penambahan dua kasus dari sebelumnya berjumlah 43 ibu hamil kasus positif. Dari pasien covid ini terbanyak ada di RSKD Balikpapan.

 Spesialis Kandungan RSKD, dr Ketut Rama SpOG menyebutkan RSKD pertama kali merawat pasien covid  dari ibu hamil pada 29 April 1 kasus, lalu, Juni dua kasus dan Juli 1 kasus. Namun Agustus kasus ibu hamil terpapar covid mulai banyak.

“Mulai banyak Agustus ibu hamil itu ada 15 kasus. Dan waktu itu penanganan semuannya masih gamang belum ada rapid, semua rapid dikirim ke rumah sakit kita pun jadi kebingungan tapi dari DKK kita berkordinasi dengan baik lalu di akhir Agustus kita adakan rapid tes gratis dan ini sangat membantu sekali,” ujar Rama saat rilis satgas covid-19, di halaman pemkot, Jumat sore (2/10/2020).

Pada September ini pihaknya menangani 24 kasus ibu hamil terpapar covid. “Sampai hari ini merawat 12 kasus dan saut kasus dipulangkan karena dua kali hasil swab negatif,” ungkapnya.

Dia juga mengusulkan agar kasus covid bagi ibu hamil perlu didampaingi psikolog mengingat sangat berpengaruh pada psikis ibu hamil baik keluarga maupun ibunya. “Jadi perlu dimasukan psikolog agar semua bisa ditangani  bukan hanya ibu hamil tapi suami dan keluarga ditreat dengan baik,” ujarnya.

Dengan rapid tes bagi ibu hamil di usia 38 minggu ini sangat membantu karena begitu rapid test reaktif langsung dilakukan swab jika positif langsung dikordinasi dengan policovid untuk diobati dengan antivirus agar tidak sampai gejala ringan jadi sedang dan sedang jadi berat dan berat menjadi kritikal,

“Kemudian diawal September ada kebijakan rapid tes ini jauh lebih bagus kordinasi. Yang positif tetap dianjurkan mau dirawat atau isolasi mandiri kita serahkan ke gugus tugas. Jelang persalinan ini dipersiapkan sewaktu-waktu tiba melahirkan dikirim  rumah sakit, kalau perlu operasi kita lakukan operasi terencana dengan baik. Hasilnya tentu lebih bagus kalau terencana dengan baik kasus-kasus emergency,” imbuhnya.