Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Balikpapan Heria Prisni
Kabar Ibu Kota

Cegah PMK, 1100 Ekor Sapi Diambil Sampel Darah dan Liur

  • IBUKOTAKINI.COM – Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Balikpapan melakukan pengecekan langsung terhadap hewan sapi di Kota Balikpapan. Pasal penyakit mulut dan
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM – Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Balikpapan melakukan pengecekan langsung terhadap hewan sapi di Kota Balikpapan. Pasal penyakit mulut dan kaki (PMK) yang menyerang hewan sapi tengah merebak di beberapa daerah di Indonesia. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menetapkan dua kabupaten di Aceh dan empat kabupaten di Jawa Timur sebagai daerah wabah PMK. Kasus ini kembali muncul setelah Indonesia dinyatakan bebas PMK lebih dari tiga dekade lalu. 

Di mana kasus pertama ditemukan di Gresik, Jawa Timur pada 28 April 2022 dan telah mengalami peningkatan kasus rata-rata dua kali lipat setiap harinya. Untuk itu, pemerintah telah mengambil langkan dengan karantina wilayah untuk rencana pengadaan vaksinasi termasuk membuat satuan tugas. 

“Kita sekarang sudah menuju lapangan, kalau ada tanda-tanda menunjukkan PMK kita langsung kasih antibodi dan vitamin sama sapi itu,” jelas Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Balikpapan Heria Prisni, pada Senin (16/5/2022). 

Ia menyebut, saat ini sebanyak 1.100 ekor sapi yang tengah dicek kesehatannya. Untuk Kota Balikpapan, dari jumlah itu sudah sekitar 50 persen sapi yang dicek tertular PMK atau tidak.

“Di sini gak ada (belum ada ditemukan), ini anak-anak masih keliling. Stok sapi kita yang 1.100 masih belum ditemukan. Kita targetnya minggu ini selesai. Makanya Sabtu-Minggu turun juga,” tandasnya. 

Menurutnya, sejauh ini sudah diambil sampel darah dan liur sapi untuk kemudian dikirim ke Surabaya. “Sampel darahnya sudah kita ambil dan akan dikirim ke surabaya karena disini gak ada,” terang dia.

Heria menjelaskan, sapi yang tertular PMK bisa menyebabkan kematian. Karena sapi tersebut akan sulit untuk makan. “Kalau dia tidak mau makan, supaya bagaimana bisa makan,” ujarnya.

“Nah kalau dia tidak mau makan berarti daya tahan tubuhnya kan menurun, nah bisa dia akan ambruk.”

Kata dia, penularan PMK cukup cepat, sehingga harus waspada jika ada sapi yang demam hingga 41 derajat. Sehingga pemeriksaan seluruh sapi di Balikpapan dipercepat untuk antisipasi.

“Kita harus cepat-cepat, disamping kita menunggu hasil pemeriksaan darah dan liur sampel yang dikirim ke Surabaya,” ujarnya

Sapi yang tertular PMK, seperti terkena sariawan. Kuku kakinya kemudian luka dan akan membusuk. “Nah kalau dia tidak mau makan berarti daya tahan tubuhnya kan menurun,” ujarnya

“Karena PMK itu sapinya bisa ambruk karena dia seperti sariawan. Biasanya kakinya di kukunya luka, lama-lama membusuk jadi terbuka kulitnya,” pungkasnya.