logo
Optimisme CFX didukung oleh tren pertumbuhan jumlah investor kripto di Indonesia yang terus meningkat.
Ekbis

CFX Optimistis Dorong Pertumbuhan Industri Kripto

  • Optimisme CFX didukung oleh tren pertumbuhan jumlah investor kripto di Indonesia yang terus meningkat.
Ekbis
Bunga Citra

Bunga Citra

Author

IBUKOTAKINI.COM – PT Central Finansial X (CFX), bursa kripto pertama di dunia yang berlisensi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), optimistis terhadap prospek industri aset digital di Indonesia. Dengan diluncurkannya produk kripto derivatif pada kuartal IV-2024, CFX memperkirakan lonjakan signifikan dalam volume perdagangan kripto sepanjang tahun 2025.

Direktur Utama CFX, Subani, mengungkapkan bahwa kehadiran kripto derivatif akan menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan industri ini.

“Pada tahun ini, kontribusi dari perdagangan kripto derivatif akan lebih signifikan karena berjalan secara penuh selama satu tahun,” ujarnya dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Trenasia.com media berjejaring ibukotakini.com, pada Rabu (26/2/2025).

Optimisme CFX didukung oleh tren pertumbuhan jumlah investor kripto di Indonesia yang terus meningkat. Data dari OJK menunjukkan bahwa hingga Desember 2024, jumlah investor kripto domestik telah mencapai 22,91 juta, naik dari 22,1 juta pada bulan sebelumnya. Nilai transaksi aset kripto juga mengalami lonjakan 15,58% secara bulanan (month to month) menjadi Rp94,08 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, transaksi kripto sepanjang 2024 menembus Rp650,6 triliun, meningkat lebih dari empat kali lipat dibandingkan 2023.

BACA JUGA:

https://ibukotakini.com/read/pertamina-patra-niaga-kalimantan-raih-3-predikat-emas-dan-5-predikat-hijau

Sebagai Self Regulatory Organization (SRO), CFX berperan penting dalam menciptakan ekosistem perdagangan kripto yang lebih aman dan transparan. Bersama PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI) dan PT Kustodian Koin Indonesia (ICC), CFX memastikan bahwa transaksi aset kripto berjalan dalam mekanisme yang diawasi dengan baik.

Di sisi lain, CFX juga terus mendorong edukasi masyarakat tentang investasi digital, manajemen risiko, dan diversifikasi portofolio melalui program CFX Connect. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan digital, terutama di kalangan generasi muda. Salah satu bentuk nyata edukasi ini adalah kolaborasi dengan Universitas Binus Alam Sutera, yang menghadirkan seminar dan pelatihan terkait aset kripto dan strategi investasi yang bertanggung jawab.

Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), sekitar 62% investor kripto di Indonesia berasal dari kelompok usia 18-30 tahun. Dari jumlah tersebut, 26,9% atau sekitar 5,73 juta pengguna merupakan Generasi Z (usia 18-24 tahun), sementara 35,1% atau sekitar 7,47 juta pengguna berasal dari Generasi Milenial (usia 25-30 tahun).
Dengan meningkatnya partisipasi generasi muda dalam ekosistem kripto, CFX berharap upaya edukasi yang dilakukan dapat meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi revolusi industri digital. 

“Kami ingin menciptakan program edukasi serta kampanye yang melibatkan seminar dan kerja sama dengan akademisi. Dengan cara ini, kami berharap kesadaran publik terhadap aset kripto meningkat,” pungkas Subani. ***