
CIMB Niaga Catat Laba Rp2,2 Triliun di Kuartal I 2025
- Pertumbuhan laba serta kualitas aset yang membaik menunjukkan kekuatan fundamental bisnis
Ekbis
IBUKOTAKINI.COM – PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mengawali tahun 2025 dengan catatan positif. Bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia ini berhasil membukukan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp2,2 triliun pada kuartal pertama 2025, naik 3,2% secara tahunan (Y-o-Y), dengan earnings per share mencapai Rp71,80.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, menyampaikan bahwa capaian ini mencerminkan keberhasilan implementasi strategi prioritas dan pengelolaan risiko yang disiplin.
"Pertumbuhan laba serta kualitas aset yang membaik menunjukkan kekuatan fundamental bisnis kami. Gross NPL turun menjadi 1,85% dari 2,14% tahun lalu, seiring dengan penerapan manajemen risiko yang pruden," ungkap Lani dalam keterangan resminya Selasa, 29 April 2025.
CIMB Niaga terus mempercepat transformasi digitalnya. Sepanjang kuartal I 2025, 90% transaksi finansial nasabah dilakukan melalui layanan digital seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, dan Digital Branch. Dengan 52 kantor cabang digital aktif (23 Digital Branch dan 29 Digital Hub), bank menghadirkan layanan cepat dan efisien, di mana 80% proses seperti pembukaan tabungan dan penggantian kartu bisa diselesaikan hanya dalam 5 menit.
OCTO Mobile juga memperkenalkan berbagai fitur baru, seperti penukaran Poin Xtra untuk mileage maskapai, pembayaran PBB dan PDAM, hingga pembukaan rekening Haji. Tak ketinggalan, fitur wealth dashboard terbaru memudahkan nasabah memantau portofolio investasi mereka.
BACA JUGA:
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,12% Triwulan IV-2024, Pertambangan Tetap Jadi Andalan - ibukotakini.com
Di sektor investasi digital, kampanye #GetWealthSoon terus mendorong generasi muda berinvestasi melalui reksa dana, SBN ritel seperti ORI027 dan ST014, hingga pembelian emas via OCTO Clicks bekerja sama dengan Pegadaian.
Total kredit/pembiayaan CIMB Niaga naik 8,7% Y-o-Y menjadi Rp230,1 triliun, dipimpin oleh segmen Perbankan Korporasi (13,7%), UKM (7,6%), dan Konsumer (5,5%). Kredit kendaraan (KPM) melonjak 27,9% Y-o-Y. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 2,5% Y-o-Y menjadi Rp254,2 triliun, dengan rasio CASA mencapai 67,4%.
Unit Usaha Syariah CIMB Niaga juga mencatatkan performa impresif dengan total pembiayaan mencapai Rp59,0 triliun dan DPK Rp50,2 triliun, mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia.
Sejalan dengan target nasional menuju net zero emission (NZE), CIMB Niaga menyalurkan 25% dari total pembiayaannya atau senilai Rp56,6 triliun ke sektor hijau dan berkelanjutan. Bank ini juga menjadi salah satu dari tujuh bank nasional yang ditunjuk OJK untuk mendukung agenda NZE Indonesia, dan turut serta dalam peluncuran perdagangan karbon internasional di Bursa Karbon Indonesia awal tahun ini.
Per 31 Maret 2025, total aset konsolidasian CIMB Niaga mencapai Rp371,0 triliun. Bank juga mencatat rasio permodalan (CAR) sebesar 24,8% dan LDR 89,3%, mencerminkan posisi likuiditas yang kuat.
Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, CIMB Niaga membagikan dividen tunai sebesar Rp3,9 triliun (60% dari laba bersih 2024), sesuai hasil RUPST yang digelar 14 April 2025. Dividen tersebut akan dibayarkan maksimal 30 hari sejak keputusan berlaku.
"Kami bersyukur atas dukungan seluruh stakeholders. Kinerja positif ini mendorong kami untuk terus menciptakan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi ekonomi Indonesia," tutup Lani. ***