Ciptakan Wirausaha Kreatif, DPPKUKM Latih UMKM Olahan Pangan Lokal
UMKM

Ciptakan Wirausaha Kreatif, DPPKUKM Latih UMKM Olahan Pangan Lokal

  • Inovasi UMKM Lewat Pelatihan Olahan Pangan Lokal
UMKM
Robi Sugiarto

Robi Sugiarto

Author

IBUKOTAKINI.COM - Dinas, Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DPPKUKM) Provinsi Kalimantan Timur terus mendorong penguatan sektor ekonomi berbasis potensi lokal. Melalui UPTD Pelatihan Koperasi (Pelkop), instansi ini menggelar Pelatihan Olahan Pangan Berbahan Dasar Sayuran dan Buah-buahan selama empat hari, pada 5–8 November 2025 di Aula UPTD Pelkop, Jalan Kesejahteraan, Samarinda.

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Sigit Wibowo, serta dihadiri oleh Kepala DPPKUKM Kaltim, Heni Purwaningsih, dan Plt Kepala UPTD Pelkop, Ali Wardana.

Sigit Wibowo menilai kegiatan tersebut merupakan langkah strategis pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk pangan olahan berbasis komoditas lokal. Menurutnya, potensi bahan baku sayuran dan buah-buahan di Kaltim dapat dikembangkan menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

“Pelaku UMKM harus berani berinovasi. Banyak bahan pangan lokal kita yang bisa diolah menjadi produk menarik dan bernilai jual tinggi. Pelatihan ini menjadi ruang pembelajaran agar pelaku usaha dapat memperluas pengetahuan sekaligus meningkatkan kualitas produk,” ungkap Sigit.

BACA JUGA:

Strategi Growth Investing, Kunci Raup Cuan dari Saham Bertumbuh - ibukotakini.com

Ia menyebut, pelatihan ini diharapkan mampu melahirkan inovasi produk pangan rumahan yang unggul, sehat, dan memiliki nilai tambah ekonomi bagi masyarakat pelaku UMKM.

Sementara itu, Kepala DPPKUKM Kaltim Heni Purwaningsih mengatakan pengembangan sektor kuliner merupakan salah satu prioritas pembinaan pemerintah daerah. Selain memperkuat ketahanan ekonomi lokal, penggunaan bahan baku dari wilayah sendiri juga menjadi strategi dalam mendorong pemberdayaan masyarakat.

“Kami berharap peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini untuk meningkatkan keterampilan, mulai dari pengolahan, pengemasan, hingga pemasaran produk. Harapannya, setelah kegiatan ini muncul produk-produk baru yang siap bersaing di pasaran,” jelas Heni.

Selama empat hari pelatihan, para peserta akan mendapatkan materi teori dan praktik langsung, mencakup teknik pengolahan higienis, inovasi resep, serta strategi pemasaran yang efektif.

Ia menargetkan akan lahir lebih banyak wirausaha kreatif dan mandiri di sektor pangan lokal, yang tidak hanya memperkuat ketahanan ekonomi daerah. 

“Dan berkontribusi pada peningkatan nilai tambah komoditas pertanian Kaltim,” tukasnya. ***