Curhat Wagub: Ada Pengusaha Keruk SDM di Kaltim, Beri Bantuan ke Jawa
- IBUKOTAKINI.COM – Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi kembali mengkritik pengusaha yang mengeruk kekayaan alam di daerah ini, namun lebih peduli denga
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM – Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi kembali mengkritik pengusaha yang mengeruk kekayaan alam di daerah ini, namun lebih peduli dengan daerah lain. Mantan legislator Senayan itu ‘mencurahkan’ isi hatinya kepada Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri, Eko Prasetyanto, baru-baru ini.
Kalimantan Timur, kata Hadi Mulyadi, dikenal sebagai provinsi kaya, sebab dianugerahi sumber daya alam yang berlimpah dari dalam perut bumi hingga di atasnya.
“Namun, apakah kekayaan sumber daya alam ini mampu menyejahterakan masyarakat? Apakah masyarakatnya bisa ikut menikmati kekayaan alam daerahnya?” ucap Hadi Mulyadi dalam beberapa waktu terakhir ini, seperti dikutip dalam laman resmi Pemerintah Provinsi Kaltim.
"Di Kaltim ini Pak Eko, saya baru tahu setelah pertemuan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahwa ada 30 PKP2B (perusahaan batu bara) terbesar di Indonesia," kata Hadi Mulyadi kepada Eko Prasetyanto dan belasan pejabat Kementerian Dalam Negeri, Jum’at 13 Mei 2022.
Tapi pembangunan di Kaltim lanjutnya, belum mendapatkan perhatian yang serius, jalan-jalan masih rusak, sarana dan prasarana pendidikan juga masih terbatas bahkan minim, termasuk dana pendidikan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah.
Ia menyatakan tidak ada maksud menyalahkan sebuah lembaga, namun sekedar menyampaikan keluhan warga Kaltim. Selain kondisi infrastruktur daerah makin rusak parah, ungkapnya, salah satunya terkait bantuan keuangan bagi dunia pendidikan yang disalurkan oleh pihak swasta (perusahaan).
"Ada dana bantuan dari perusahaan, apakah CSR kah namanya atau sifatnya pribadi ke perguruan tinggi di Pulau Jawa totalnya Rp 200 miliar, tidak ada kepada Unmul (Universitas Mulawarman Samarinda)," sebutnya.
Sebagai masyarakat Kaltim, menurut Wagub, sangat wajar kalau mempertanyakan hal ini. Sebab, perguruan tinggi negeri tertua seperti Universitas Mulawarman Samarinda dan telah banyak melahirkan lulusan yang berkompeten tetapi tidak mendapatkan perhatian (bantuan).
"Mereka (perusahaan) beraktivitas di Kaltim tapi kenapa tidak memberikan sedikit pun untuk Unmul atau perguruan lainnya di Kaltim?" tanya Hadi.
Apalagi Kaltim sudah ditetapkan sebagai ibu kota negara, seharusnya ujar mantan legislator Karang Paci dan Senayan ini, support swasta kepada calon ibu kota negara harus lebih maksimal.
"Di kala kita berupaya keras membangun SDM agar lebih berkualitas dan berdaya saing menyongsong IKN. Tapi, kenapa ada perusahaan seolah tidak peduli dengan kondisi daerah dan program yang dicanangkan pemerintah bagi rakyatnya," ungkap Hadi Mulyadi.
Karenanya, ia meminta dan mengingatkan pengusaha-pengusaha yang ada di Kaltim dan mengeksploitasi SDAnya agar memberikan perhatian serius pada generasi penerus bangsa.
"Ini bukan soal iri-irian, hanya saya menangkap seperti tidak ada keseriusan pihak swasta untuk membantu membangun SDM lokal," pungkasnya.