logo
Andil kelompok pengeluaran terhadap inflasi di Kalimantan Timur.
Bisnis

Daging Jadi Penyumbang Inflasi November 2019 di Kalimantan Timur

  • Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur mencatat laju inflasi pada November 2019 tercatat mencapai 0,21% akibat kenaikan harga pada kelompok bahan makanan utamanya dari komoditas daging dan hasil-hasilnya.

Bisnis
Admin

Admin

Author

IBUKOTAKINI.COM—Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur mencatat laju inflasi pada November 2019 tercatat mencapai 0,21% akibat kenaikan harga pada kelompok bahan makanan utamanya dari komoditas daging dan hasil-hasilnya.

Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur Anggoro Dwitjahyono dalam rilis resminya mengatakan bahwa inflasi ini membuat inflasi tahun kalender di Benua Etam menjadi 1,25% dan inflasi dari tahun ke tahun menjadi 1,80%.

“Kalau dari kota asalnya, Balikpapan mencatat inflasi 0,14% sementara Samarinda 0,27%,” ujarnya dalam Berita Resmi Statistik yang diterbitkan BPS, Senin (2/12/2019).

Kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi terbesar, yakni sebesar 0,163% disusul kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,049%) dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (0,012%).

Sementara itu, kelompok kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,005% dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,002%. Adapun, kelompok sandang (-0,018%) dan kelompok transportasi dan komunikasi (-0,001%) memberikan andil deflasi.

Dari kelompok bahan makanan, komodtas daging dan hasil-hasilnya naik paling besar sebesar 6,61%. Namun, apabila dilihat secara tahunan, kelompok sayur-sayuran dan bumbu-bumbuan yang mendominasi inflasi di Kaltim, yakni masing – masing sebesar 12,96% dan 12,85%.

Apabila dilihat dari kota yang ada di seluruh Kalimantan, inflasi di dua kota utama di Kaltim masuk dalam kategori rendah. Secara tahun kalender, laju inflasi di Balikpapan dan Samarinda secara berurutan hanya sebesar 1,19% dan 1,29%.