Suasana debat kedua Pilgub Kaltim 2024
Politik

Debat Panas Pilgub Kaltim

  • Debat Panas Pilgub Kaltim Catatan Rizal Effendi DEBAT Pilgub Kaltim kedua berlangsung Minggu (3/11) malam. Kali ini  pasangan calon (paslon) No 1
Politik
Admin

Admin

Author

Catatan Rizal Effendi

DEBAT Pilgub Kaltim kedua berlangsung Minggu (3/11) malam. Kali ini  pasangan calon (paslon) No 1 Isran Noor-Hadi Mulyadi dan paslon No 2 Rudy Mas’ud-Seno Aji harus terbang ke Jakarta. 

Karena penyelenggaraan debat berlangsung di Studio CNN Indonesia, Gedung Trans Media Lantai 3 Jl Kapten Pierre Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

CNN Indonesia yang didirikan Chairul Tanjung adalah sebuah jaringan televisi berita digital gratis dan berbayar, serta situs berita milik Trans Media dengan mengambil lisensi nama CNN dari Warner Bros, Discovery International, Amerika Serikat.

Tidak Isran-Hadi saja yang berangkat. Tapi juga tim pendukungnya. KPU Kaltim mempersilakan kedua paslon membawa 100 orang tim pendukung. Besar juga biayanya. 

Kalau tiap orang biaya tiket pesawat dan hotel serta lainnya selama 2 malam menghabiskan biaya sekitar Rp5 juta, maka tidak kurang paslon mengeluarkan koceknya Rp500 juta. Belum biaya lain-lain.

Menurut Ketua KPU Kaltim Fahmi Idris, pemindahan lokasi debat ke Jakarta diharapkan dapat meningkatkan jangkauan audiens serta memberikan paparan yang lebih luas bagi kedua paslon. 

Tapi beberapa pihak menganggap program ini terlalu membebani paslon. Padahal sekarang TV bisa siaran langsung di mana saja. 

Direncanakan Debat ke-3 atau terakhir tanggal 22 November juga berlangsung di Jakarta. Tapi belum diumumkan televisi mana yang bertindak sebagai tempat acara. Tema juga belum diputuskan. Tapi bisa jadinya puncaknya berkaitan dengan masalah ekonomi dan pembangunan lainnya.

Dalam debat ke-2 yang berlangsung 120 menit itu, kedua paslon membahas secara intens tentang “Tata Kelola Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat.” Yang memandu debat adalah penyiar  CNN Indonesia, Fredy Cahya dan  Sarah Ariantie.

Selain Fahmi, hadir juga anggota KPU  Iffa Rosadi, Suardi, Ramaon Dernov Saragih dan Abdul Qayyim Rasyid bersama Ketua Bawaslu Kaltim Hari Dermanto dan dua anggotanya Galeh Akbar Tanjung dan Wamustofa Hamzah. KPU juga menghadirkan tim panelis yang diambil sebagian dari para akademisi. 

Seperti di Debat 1, Isran-Hadi tampil mengenakan kemeja putih. Sedang Rudy-Seno berbusana biru muda. Yel-yel “Pahamlah Ikam” silih berganti dengan yel-yel “Gratispol.” Saya lihat crew CNN tersenyum mendengar yel-yel kedua tim, yang tak jarang harus dihentikan moderator. 

Hadir juga Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud (Hamas) bersama wakil Forkopimda lainnya. 

Dalam debat sempat ditanyakan Hadi soal Hamas mengambil alih jabatan ketua DPRD Kaltim dari Makmur HAPK, meski tokoh dari Kabupaten Berau itu meraih suara terbanyak. 

Ini dia kaitkan dengan tata kelola pemerintahan yang baik, yang harus bebas KKN.

Seno menjelaskan bahwa masalah itu adalah urusan internal parpol khususnya Golongan Karya dan sesuai undang-undang dan Permendagri. “Mas Hadi…Mas Hadi, itu tidak ada yang dilanggar, itu tak ada masalah,” jelasnya.

Menurut Hadi, memang tak masalah. Tapi yang jadi masalah itu konstituen yang diwakili mereka, yakni masyarakat dari Bontang, Kutim, dan Berau. Makmur meraih suara terbanyak 38.211. Lalu digantikan   Hasanuddin Mas’ud. Yang membuat surat Rudy Mas’ud. “Ini fakta,” kata Hadi.

SALING SINDIR

Saling sindir terus mewarnai perdebatan. Ketika membahas masalah korupsi SDA di Kaltim, Isran mengatakan selama 5 tahun kepemimpinannya tidak ada kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT). “Kecuali bupati, eh apa namanya itu?” kata Isran seolah lupa.

Rudy balas menunjuk adanya kasus kepala Dinas ESDM di Kaltim diadili karena korupsi. “Oh itu bebas murni karena tidak terbukti kesalahannya. Kalau yang di PPU itu terbukti. Ini fakta, Pahamlah Ikam,” kata Isran yang disahut “paham” oleh tim pendukungnya.

Seno sempat menyerang dengan menyajikan data Indeks Pembangunan Gender (IPG) di Kaltim, yang dianggapnya memalukan berada di peringkat 32 dari 34 provinsi. 

Padahal APBD sangat besar. Belum lagi angka kekerasan kepada wanita meningkat. “Ini memalukan padahal anggaran kita sangat besar. IPM juga sangat tinggi,” tandasnya.

Melalui program SAKTI, kata Seno,  kita bisa mengetahui lebih detail masalah perempuan dan disabilitas, sehingga kesetaraan gender dan KDRT tidak terjadi lagi. “Sungguh kami sangat menyesalkan,” tandasnya.

Menurut Hadi, di era kepemimpinan Isran dan dia, perhatian terhadap gender luar biasa. Dia menunjukkan Sekdaprov se-Indonesia dari kaum perempuan hanya ada 6. Dua di antaranya dari Kaltim. Belum lagi eselon 2 dan 3. “Itu menunjukkan komitmen yang kuat dari kami terhadap masalah gender,” tandasnya.

Selain soal IPG, Seno juga menyerang Hadi berkaitan dengan data BPK atau Kemenpan RB soal 4 area penting dalam reformasi birokrasi. Dia bilang Indeks Reformasi Birokrasi Kaltim sejak 2019 hingga 2022 stagnan di angka 68 bahkan turun. 

“Dengan anggaran yang meningkat kenapa reformasi birokrasi justru mengalami penurunan?” tanya Seno.

Hadi tak mau kalah. “Sebagai dosen statistik saya harus memercayai angka-angka dari BPS,” tandasnya. Dia menyebut dengan jelas Indeks SAKIP Kaltim yang angkanya masuk dalam kategori sangat baik.  

Demikian juga Indeks Reformasi Birokrasi mulai 68,60 di tahun 2019 sampai 73,87 di tahun 2023.

Cagub Isran dan Rudy juga seru membahas masalah pendidikan. Bermula dari pertanyaan Rudy, yang menanyakan kepada Isran baik mana program Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) dengan sekolah gratis sampai S3 atau “gratispol” yang dia ditawarkan.

Menurut Isran, BKT sudah terbukti membantu anak-anak kita dalam mencapai pendidikan. “BKT sudah membantu 201.500 pelajar dan mahasiswa. Silakan dicek di Google tidak ada anggaran sebesar itu termasuk di DKI. Malah akan kami tingkatkan mencapai Rp2,5 triliun,” tambahnya.

Isran melihat tidak ada negara di dunia yang membuat sekolah gratis seluruhnya. Tapi Rudy menyebut di antaranya negara Mesir dan Jerman.  Dia juga menyayangkan anggaran besar dengan Silpa besar tapi belum memadai anggaran pendidikannya. 

Ketika diminta mengajukan pertanyaan, Isran mengatakan dia tak ingin bertanya kepada Rudy. “Sudah cukup, tak ada objek yang ditanyakan. Saya hanya mengklarifikasi anggaran pendidikan 20 persen sudah kita laksanakan.  Sedang anggaran Beasiswa Kaltim Tuntas di luar dari yang sesuai UU Pendidikan,” katanya menjelaskan.

Selain antara paslon, KPU Kaltim juga mendapat serangan. Ketika debat dimulai dengan pembacaan tata tertib, Hadi Mulyadi menyampaikan protes karena tata tertib itu dianggapnya melanggar PKPU No 13 Tahun 2024. 

Ini berkaitan dengan tidak bolehnya cagub atau cawagub ikut menjawab pertanyaan pasangannya. Hadi sempat dihentikan moderator ketika dia ngotot menabrak tata tertib yang diberlakukan.

Keberatan Hadi ini ditindaklajuti juga oleh Tim Hukum Isran-Hadi. “Kita lapor ke Dewan Kehormatan KPU Pusat soal ketidakadilan pertanyaan dan kemungkinan kebocoran informasi,” kata Roy Hendrayanto. 

Sementara itu secara demonstratif, Sudarno dari Tim Rudy-Seno juga mendatangi kursi Ketua KPU di depan panggung. Dia sempat diteriaki tim pendukung Isran-Hadi, tapi terus menyampaikan protes kepada KPU. Dia merasa KPU Kaltim tidak bersikap atas hal yang terjadi.

Di luar gedung, ratusan massa tim pendukung kedua paslon juga ramai berteriak-teriak membanggakan paslon yang diusungnya. Mereka bebas membawa poster calon. 

Tapi penjagaan petugas keamanan cukup ketat, sehingga tidak terjadi gesekan yang merugikan kedua pihak. “Alhamdulillah, meski suasananya panas tapi aman saja,” kata seorang petugas kepolisian

Untuk mencairkan suasana, di akhir statemennya, Hadi menyampaikan beberapa pantun dan menyanyikan lagu Koes Plus “Manis dan Sayang.” Salah satu pantunnya setengah kampanye. 

“Kuda yang mana Tuan senangi. Kuda yang putih di pondok bambu. Paslon mana yang Anda senangi. Paslon berbaju putih No 1.” 

Ratusan pendukungnya larut dalam suasana gembira. Ada yang saling bersalaman dengan tim lawan. “Kita tetap bersaudara,” kata mereka tersenyum. Pahamlah Ikam. ***

(Wartawan senior Kaltim, Walikota Balikpapan 2011-2021)