Debat Publik Pertama Pilwali Balikpapan: Ini Visi Misi Ketiga Paslon
Politik

Debat Publik Pertama Pilwali Balikpapan: Ini Visi Misi Ketiga Paslon

  • Paslon nomor urut 1, Rahmad Mas’ud dan Bagus Susetyo, yang menegaskan komitmen untuk menjadikan Balikpapan sebagai "Kota Global" yang nyaman dihuni dalam bingkai Madinatul Iman.
Politik
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

IBUKOTAKINI.COM - Debat publik pertama Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan 2024 telah berlangsung pada Rabu, 23 Oktober 2024, dengan ketiga pasangan calon (paslon) menyampaikan visi dan misi mereka untuk membangun Kota Balikpapan dalam lima tahun ke depan.

Dimulai dari paslon nomor urut 1, Rahmad Mas’ud dan Bagus Susetyo, yang menegaskan komitmen untuk menjadikan Balikpapan sebagai "Kota Global" yang nyaman dihuni dalam bingkai Madinatul Iman. Rahmad Mas’ud menjelaskan bahwa konsep Madinatul Iman akan menjadi landasan spiritual yang akan mewarnai setiap aspek kehidupan kota.

"Kota Balikpapan akan berperan sebagai kota yang nyaman untuk semua kalangan dengan spiritualitas sebagai ruh dalam kehidupan masyarakat," kata Rahmad Mas’ud.

Paslon ini juga memaparkan misi mereka yang berfokus pada empat aspek utama: infrastruktur sosial, ekonomi, lingkungan hidup, dan pemerintahan. Salah satu prioritas di bidang pemerintahan adalah pengembangan sistem merit untuk memastikan penempatan pegawai yang adil dan transparan.

“Kami akan pastikan setiap orang ditempatkan di posisi yang tepat secara adil dan fair melalui assessment dan asesmen center,” tambahnya.

Selanjutnya, paslon nomor urut 2, Rendi Susiswo Ismail dan Eddy Sunardi, menyoroti tantangan yang dihadapi Balikpapan saat ini, seperti kemacetan, masalah air bersih, antrean panjang untuk BBM dan gas elpiji, serta banjir. Mereka berkomitmen untuk mengatasi masalah ini dan mengembalikan status Balikpapan sebagai kota nyaman bagi warganya.

BACA JUGA:

“Saat ini Kota Balikpapan tidak lagi masuk 10 besar kota nyaman dihuni. Pendapatan warga menurun, harga kebutuhan pokok semakin tinggi, dan upah minimum masih rendah,” ungkap Rendi.

Mereka juga menekankan pentingnya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi sebagai bagian dari solusi masalah kota. Rendi menegaskan bahwa semua warga harus diperlakukan sama di hadapan hukum tanpa adanya perlakuan istimewa, dan APBD harus dikelola sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat.

“Orang harus diperlakukan sama di hadapan hukum, tanpa perlakuan istimewa untuk keluarga atau kroni. APBD tidak boleh dijadikan alat berbisnis, melainkan sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat,” tegasnya.

Paslon nomor urut 3, Muhammad Sabani dan Syukri Wahid, menegaskan komitmen mereka untuk menata Balikpapan menjadi kota modern, sejahtera, dan unggul dalam pelayanan publik. Sabani menyatakan bahwa visi ini muncul dari aspirasi masyarakat yang menginginkan perubahan nyata.

“Kami hadir karena kegelisahan masyarakat dan ingin mengabdikan diri sebaik-baiknya bagi Balikpapan,” jelas Sabani.

Ketiga paslon telah memaparkan rencana mereka untuk lima tahun ke depan, dengan fokus pada kesejahteraan, pembangunan, dan pelayanan publik yang lebih baik, menjadikan Pilwali Balikpapan 2024 sebagai ajang penting dalam menentukan masa depan kota. ***