Delegasi Asing Susur Sungai Mahakam, Bahas Kolaborasi Ekonomi Tanpa APBD
- Membangun perdagangan dengan memanfaatkan pembiayaan internasional, tanpa mengandalkan dana daerah.
Ekbis
IBUKOTAKINI.COM — Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menyambut sejumlah tamu kehormatan dari Malaysia, Jerman, dan Belgia dengan menyusuri Sungai Mahakam menggunakan kapal wisata Silaq Maran pada Sabtu (9/11).
Dalam suasana santai namun penuh diskusi produktif, Akmal dan para tamu membahas peluang kerja sama dalam sektor ekonomi dan perdagangan.
Dihadiri oleh Baizurah dari Malaysia, Li Yang dan Kai Killian dari Jerman, serta Paul Thoeng dari Belgia, pertemuan ini membahas berbagai pengalaman di sektor perdagangan, khususnya mengenai pembiayaan proyek tanpa harus bergantung pada dana APBD atau APBN.
Akmal Malik menyebutkan bahwa banyak sumber pembiayaan dari luar negeri yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong ekonomi lokal.
“Kita bisa membangun perdagangan dengan memanfaatkan pembiayaan internasional, tanpa selalu mengandalkan dana daerah,” ujar Akmal Malik.
Diskusi ini juga mengarah pada pembahasan ekosistem ekonomi berkelanjutan, di mana para tamu asing memberikan perspektif baru untuk pengembangan perdagangan di Kalimantan Timur.
Akmal menambahkan, tamu dari Jerman adalah doktor di bidang ekonomi, sedangkan perwakilan Belgia adalah praktisi bisnis, dan delegasi Malaysia adalah ahli di bidang suku cadang.
Pertukaran ide dalam suasana santai ini memberi wawasan baru, termasuk tentang peluang yang bisa diambil Indonesia dan Kaltim dalam memperkuat ekonominya.
Dalam diskusi tersebut, Akmal mengemukakan ide untuk memulai program pertukaran pengusaha muda antarnegara. "Kami ingin mendorong pengusaha muda untuk fokus di bisnis nyata, bukan sekadar di sektor kontraktor," jelasnya.
Akmal juga mengapresiasi tanggapan positif dari tamu-tamunya. Para delegasi menyatakan kekaguman mereka terhadap keramahan masyarakat Indonesia dan terkesan dengan ragam kuliner lokal.
"Mereka sangat menikmati semua hidangan yang kita sajikan, dan ini adalah peluang besar bagi kita untuk memperkenalkan kuliner Indonesia ke pasar global,” tambah Akmal. ***