Dinas Pertanian Kaltim memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memperkuat implementasi program Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT).
Kabar Ibu Kota

Dinas Pertanian Kaltim Pakai Kecerdasan Buatan Buat Akselerasi Program PDKT

  • Fitur-fitur canggih dalam aplikasi ini, termasuk peta berbasis spasial, pelaporan keuangan koperasi, dan sebagainya.
Kabar Ibu Kota
Hadi Zairin

Hadi Zairin

Author

IBUKOTAKINI.COM – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur (DPKH Kaltim) memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI) sebagai upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan program Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT). 

Hal ini terungkap dalam kegiatan pendampingan tenaga fasilitator teknis di tujuh kabupaten/kota yang menjadi wilayah pelaksanaan PDKT, Jumat (18/10/2024). 

Kepala DPKH Kaltim, Fahmi Himawan mengatakan, tenaga fasilitator tidak hanya akan memberikan pendampingan langsung, tetapi juga bertanggung jawab atas pelaporan secara berkesinambungan terkait kelembagaan dan keuangan. 

“Untuk memudahkan proses tersebut, DPKH Kaltim telah mengembangkan aplikasi SIRANCH, sebuah platform digital yang dirancang khusus untuk memfasilitasi pelaporan secara aktual dan terpadu,” kata Fahmi dalam keterangan resmi.

Fitur-fitur canggih dalam aplikasi ini, termasuk peta berbasis spasial, pelaporan keuangan koperasi, pelaporan kelembagaan, serta monitoring yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan.

Aplikasi ini akan memberikan kemudahan bagi tenaga fasilitator dalam memantau dan melaporkan perkembangan program di lapangan. 

“Dengan adanya teknologi ini, diharapkan proses pelaporan menjadi lebih efisien, transparan, dan akurat,” tambahnya.

BACA JUGA:

Fahmi menambahkan bahwa aplikasi SIRANCH merupakan salah satu langkah inovatif untuk memperkuat tata kelola program PDKT, yang tidak hanya fokus pada pengembangan sektor peternakan. 

Tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui koperasi yang dikelola dengan baik.

“Dengan tambahan fitur khusus PDKT, aplikasi SIRANCH akan menjadi alat yang sangat membantu dalam monitoring serta pelaporan, sehingga kita bisa mendapatkan data yang akurat dan cepat, untuk memastikan program berjalan sesuai dengan yang diharapkan,” ujarnya.

Program PDKT di Kalimantan Timur diharapkan mampu menjadi salah satu pilar utama dalam pengembangan sektor peternakan yang berkelanjutan, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan ekonomi di wilayah pedesaan. 

Dengan adanya pendampingan tenaga fasilitator teknis dan pemanfaatan teknologi digital, DPKH Kaltim optimis bahwa tantangan-tantangan dalam pelaksanaan program ini dapat diatasi, dan target-target yang ditetapkan dapat tercapai.

BACA JUGA:

Program Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT), merupakan salah satu proyek strategis utama Pemerintah Provinsi Kaltim. Ada tujuh daerah yang masuk dalam program ini, yaitu Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Paser, dan Kabupaten Berau.

Kota/kabupaten itu menjadi target utama penyediaan tenaga fasilitator teknis yang akan berperan penting dalam menjembatani program antara pemerintah provinsi dengan masyarakat di lapangan. 

Pendampingan ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan program PDKT dalam pengembangan sektor peternakan di Kaltim.

Fahmi Himawan, yang membuka pertemuan tersebut, menegaskan peran krusial tenaga fasilitator dalam menghubungkan pihak provinsi dengan anggota PDKT di lapangan.

BACA JUGA:

“Tenaga fasilitator ini dibentuk untuk menjembatani kegiatan PDKT antara Pemerintah Provinsi Kaltim dengan para anggota di lapangan, sehingga mereka dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi di tingkat operasional,” jelas Fahmi. ***