Dinilai Kurang Tepat, Emil Salim Kritik Pemerintah Terkait Kendaraan Listrik
Kabar Ibu Kota

Dinilai Kurang Tepat, Emil Salim Kritik Pemerintah Terkait Kendaraan Listrik

  • IBUKOTAKINI.COM - Ekonom senior Emil Salim memberikan kritik tajam pada pemerintah yang getol mempromosikan penggunaan kendaraan listrik beberapa
Kabar Ibu Kota
emylmaulana

emylmaulana

Author

JAKARTA, IBUKOTAKINI.COM - Ekonom senior Emil Salim memberikan kritik tajam pada pemerintah yang getol mempromosikan penggunaan kendaraan listrik beberapa waktu terakhir. Upaya itu dinilai kurang tepat jika tujuannya untuk menjaga lingkungan.

Hal itu karena kendaraan listrik tidak sepenuhnya menggunakan energi ramah lingkungan jika diterapkan di Indonesia saat ini. Pasokan listrik diketahui masih mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang notabene sumber energi tak terbarukan.

“Betul kita mengubah mobil dengan listrik. Tapi ketika listrik di mobil lemah perlu di-charge, kemana men-charge baterai itu? Ke listrik PLN. Dari mana listrik PLN? Batu bara,” ujar Emil dalam Dialog Nasional Antisipasi Dampak Perubahan untuk Pembangunan Indonesia Emas 2045, yang dikutip dari Trenasia.com Selasa 22 Agustus 2023.

Menurut Emil, penggunaan kendaraan listrik tidak akan mengurangi karbondioksida (CO2) jika sumber listriknya masih berasal dari batu barra. Dia mengkritik pemerintah yang belum memiliki kebijakan yang benar-benar berpihak pada lingkungan.

BACA JUGA:

“Saya belum melihat ada ketegasan bahwa kita mau mengendalikan CO2 untuk mengendalikan perubahan iklim,” ujar mantan Menteri Lingkungan Hidup zaman Orde Baru tersebut.

Sebelumnya Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga skeptis kendaraan listrik akan ramah lingkungan. Dia menyoal sumber energinya yang masih mengandalkan PLTU. “Kita bilang net zero emission, kita bilang kendaraan listrik yang green. Pertanyaan saya, kalau PLTU-nya pakai batu bara?,” tukas Ahok.

Dirinya mendorong negara mulai memanfaatkan energi panas bumi alih-alih terus mengeksplorasi batu bara. “Pertamina harus bisa bersama-sama PLN untuk mulai memakai energi panas bumi,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Diketahui, pemerintah tengah getol promosi dengan memberikan subsidi besar untuk pembelian kendaraan listrik. Pemerintah juga membikin program konversi motor biasa ke motor listrik. Belakangan pemerintah menggagas subsidi mobil listrik untuk menekan emisi karbon. Namun wacana itu langsung jadi perdebatan karena subsidi dinilai bakal tidak tepat sasaran. (*)