Ilustrasi: Nyamuk Aides Aygepti
Balikpapan

Dinkes Balikpapan Gencar Sosialisasi Pencegahan DBD, Kasus Meningkat di Minggu Ke-22 Tahun 2024

  • Upaya pencegahan dan pemberantasan DBD terus digencarkan DKK Balikpapan dengan mendorong kerja bakti massal, edukasi 3 M Plus (Menguras, Menutup, Menyiram, Plus) kepada masyarakat, pemberian serbuk abate, dan pemasangan kelambu air.
Balikpapan
Niken Sulastri

Niken Sulastri

Author

BALIKPAPAN - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan terus gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah dan memberantas nyamuk Aedes Aegypti, pemicu Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal ini dilakukan karena kasus DBD di Kota Balikpapan masih tergolong tinggi, dengan total 20 kasus di minggu ke-22 tahun 2024.

Kepala DKK Balikpapan, Alwiati, menjelaskan bahwa meskipun terdapat penurunan kasus dibandingkan minggu sebelumnya, namun DBD masih menjadi perhatian serius. 

"Kasus DBD tersebar di berbagai kecamatan, dengan Balikpapan Barat menjadi wilayah tertinggi dengan 7 kasus," terangnya.

Pergeseran wilayah kasus DBD juga terjadi, di mana tahun sebelumnya didominasi Balikpapan Selatan dan Utara, namun saat ini terbanyak di Balikpapan Barat. Kelurahan dengan kasus mingguan tertinggi antara lain Karang Rejo, Damai, Klandasan Ilir, Gunung Sari Ilir, Baru Ilir, Margasari, dan Margomulyo.

Menurut Alwi, peningkatan kasus DBD disebabkan oleh perubahan cuaca dan lingkungan yang kurang baik, menjadi faktor ideal bagi berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti.

BACA JUGA:

Upaya pencegahan dan pemberantasan DBD terus digencarkan DKK Balikpapan dengan mendorong kerja bakti massal, edukasi 3 M Plus (Menguras, Menutup, Menyiram, Plus) kepada masyarakat, pemberian serbuk abate, dan pemasangan kelambu air.

Pemberantasan sarang nyamuk juga dilakukan di berbagai tempat, seperti sekolah, rumah ibadah, dan kantor-kantor. Sedangkan pemasangan kelambu air di sejumlah titik telah digencarkan. 

"Masyarakat harus terus diedukasi dan diingatkan untuk melakukan pencegahan DBD dengan 3 M Plus. Segera bawa anggota keluarga yang demam lebih dari tiga hari ke fasilitas kesehatan terdekat. Jangan dibiarkan ketika ada demam," pesan Alwi.

Upaya bersama dari seluruh elemen masyarakat sangatlah penting untuk menekan angka kasus DBD di Kota Balikpapan. Dengan kewaspadaan dan langkah pencegahan yang tepat, diharapkan DBD dapat dikendalikan dan kesehatan masyarakat terjaga. ***