Kepala DKK Balikpapan Alwiati
Balikpapan

Dinkes Balikpapan Pantau Kasus DBD, Imbau Warga Lakukan 3M Plus

  • Hingga pekan ke-43, total kasus DBD di Balikpapan mencapai 1.322 kasus dengan hanya satu kasus kematian sejak awal tahun.
Balikpapan
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

IBUKOTAKINI.COM - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan terus memantau perkembangan kasus demam berdarah dengue (DBD) di kota ini. Berdasarkan data terbaru pada pekan ke-43 tahun 2024, tercatat 13 kasus baru DBD dengan persebaran di berbagai kecamatan.

Kepala DKK Balikpapan, Alwiati, mengungkapkan bahwa Kecamatan Balikpapan Tengah, Balikpapan Utara, Balikpapan Kota, dan Balikpapan Selatan masing-masing mencatat tiga kasus baru. Sementara itu, Balikpapan Barat memiliki satu kasus dan Balikpapan Timur menjadi satu-satunya kecamatan tanpa kasus DBD, sehingga masuk dalam kategori zona hijau.

“Alhamdulillah, tidak ada lagi kasus kematian akibat DBD,” ujar Alwiati, Selasa 29 Oktober 2024.

Hingga pekan ke-43, total kasus DBD di Balikpapan mencapai 1.322 kasus dengan hanya satu kasus kematian sejak awal tahun. Alwiati mengimbau masyarakat agar terus waspada terhadap nyamuk Aedes aegypti yang merupakan penyebab utama DBD. Ia mengajak warga untuk rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M Plus: menguras, mengubur, dan menutup tempat penampungan air.

“Kondisi cuaca saat ini yang tidak menentu, dengan panas dan hujan secara bergantian, menciptakan banyak genangan air yang menjadi tempat ideal bagi perkembangan jentik nyamuk DBD,” jelasnya. 

BACA JUGA:

Ia menambahkan bahwa perubahan musim ini sering memicu kejadian luar biasa (KLB) pada musim penghujan.

Selain 3M Plus, Alwiati juga mengimbau warga untuk menerapkan gerakan "1 Rumah, 1 Jumantik" guna memantau perkembangan jentik di lingkungan rumah masing-masing. Penggunaan kelambu air juga dianjurkan untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam penampungan air, sehingga dapat menekan perkembangbiakan nyamuk.

Alwiati mengingatkan, jika ada kasus DBD di sekitar tempat tinggal, masyarakat diminta segera melapor ke Puskesmas atau DKK Balikpapan agar segera dilakukan pengasapan (fogging) dan penyelidikan lebih lanjut. Ia juga mengingatkan bahwa nyamuk Aedes aegypti lebih cepat berkembang biak pada suhu lembap berkisar 28-31 derajat Celsius, yang sesuai dengan suhu di Balikpapan.

"Tetap waspada dengan melakukan pembersihan sarang nyamuk secara rutin di lingkungan masing-masing dan pastikan tidak ada genangan air yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” pungkasnya. ***