Dinkes Balikpapan: Waspada DBD, Jika Demam Harus ke Dokter
- BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM— Dinas Kesehatan Balikpapan meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan di Tengah merebaknya penyakit demam berdarah dengue (DBD).Ke
Kabar Ibu Kota
BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM— Dinas Kesehatan Balikpapan meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan di Tengah merebaknya penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan kasus DBD saat ini menyentuh 1539 kasus, terhitung dari awal tahun.
“Maka dari itu warga Kota Balikpapan harus waspada, apalagi anak kecil berusia 5—14 tahun rentan terkana DBD. Sudah ada tiga kasus meninggal dunia di Balikpapan Selatan. Sekarang yang paling banyak kasus DBD daerah Balikpapan Utara, dengan total kasus 162,” katanya, Rabu (23/8/2023).
Penyebaran virus oleh nyamuk Aedes aegypti umumnya lebih mudah terjadi di negara beriklim tropis, seperti Indonesia, terutama saat memasuki musim hujan.
- Persiapkan Tech Startup Indonesia, Kemenperin Susun Program
- Dorong Produk UMKM ke Pasar Internasional, Apa Tugas Tim Klinik Ekspor Balikpapan?
- Tingkatkan Kualitas Pelayanan, RSUD Beriman Akan Perbaiki Sejumlah Fasilitas
Saat curah hujan tinggi, kondisi lingkungan bisa sangat mendukung bagi nyamuk DBD untuk berkembang biak dan meneruskan daur hidupnya.
Nyamuk DBD sendiri lebih aktif pada siang hari, namun dapat pula menggigit pada malam hari jika pencahayaan baik.
Secara umum, apabila seseorang digigit nyamuk DBD, kulit akan mengalami ruam merah, terutama di sekitar dada hingga menjalar ke tangan.
Kemudian dia akan merasakan demam, sakit kepala, nyeri di beberapa bagian tubuh hingga pegal di area persendian.
"Jika warga demam langsung saja periksakan ke puskesmas karena puskesmas di Balikpapan sudah ada alat untuk mengecek pasien itu terkena DBD atau enggak bisa ketahuan dari alat NS1. Kita waspadai demam, jangan beli obat penurun panas saja tapi harus di periksa ke dokter, dan tetap jaga kesehatan untuk warga Kota Balikpapan," ucap Sri Juliarty.
Untuk program jumantik, sampai saat ini masih berjalan, dan warga Balikpapn harus rutin membersihkan bak penampungan air, dan menutup bak atau drum penampuang air menggunakan kelambu air. (dra)