Dinsos Balikpapan Usulkan Bangun Rumah Detensi dan RSJ Untuk Antisipasi Permasalahan Sosial Jelang Pertambahan Penduduk di IKN
- IBUKOTAKINI.COM - Dinas Sosial Kota Balikpapan mengusulkan pembangunan pusat penampungan terpadu dan Rumah Sakit Jiwa di Kota Beriman untuk mengantisipasi pert
Kabar Ibu Kota
BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Dinas Sosial Kota Balikpapan mengusulkan pembangunan pusat penampungan terpadu dan Rumah Sakit Jiwa di Kota Beriman untuk mengantisipasi pertambahan penduduk seiring dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurut Kepala Dinsos Balikpapan, Edy Gunawan, pertambahan penduduk pendatang yang akan semakin masif dalam beberapa tahun ke depan tentunya akan diimbangi dengan permasalahan sosial yang juga bertambah.
Adapun, penampungan atau panti sosial yang ada saat ini di Kota Balikpapan dinilainya tak akan mampu menampung segala permasalahan sosial yang nantinya akan muncul akibat pertambahan penduduk tersebut.
"Panti sosial di Balikpapan ini ada, ada yang dikelola oleh swasta dan penampungan sementara yang kita punya untuk anak terlantar, jompo, ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) dan lain sebagainya," terangnya, Kamis (1/6/2023).
"Tetapi, saya lihat belum masuk dalam standar layak," tambahnya.
BACA JUGA:
- https://ibukotakini.com/read/dinsos-balikpapan-menduga-praktik-eksploitasi-anak-dijalankan-secara-terorganisir
- https://ibukotakini.com/read/dinsos-balikpapan-akan-lakukan-pembinaan-sampai-ancaman-hukum-pidana-bagi-praktik-eksploitasi-anak
Usulan pembangunan RSJ juga sudah dilakukan beberapa tahun lalu, namun belum mendapatkan kepastian dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Sebab, Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam dianggap masih mampu menampung pasien ODGJ dari berbagai wilayah.
"Ini saya usulkan untuk pembangunan RSJ untuk menangani ODGJ yang ada di Kota Balikpapan juga sarana penampungan anak jompo dan ODGK yang berstandar," katanya.
Edy mengaku, biaya yang dibutuhkan untuk dapat membangun dan menyediakan fasilitas kesehatan jiwa dan penampungan sementara ini memang sangat lah besar. Namun, hal ini berbanding lurus dengan kebutuhan yang juga dinilai mendesak. Apalagi, nantinya fasilitas kesehatan jiwa tersebut juga dapat mencakup pasien yang berasal dari Penajam Paser Utara maupun kawasan IKN.
"Balikpapan sangat butuh tempat-tempat penampungan dan juga RSJ ini. Tidak perlu yang tipe tinggi atau dengan kualitas sangat baik, yang penting bisa mencakup kebutuhan masyarakat kita yang jumlahnya kian bertambah dan sesuai standar," paparnya.
Usulan ini juga mempertimbangkan sejumlah hal, salah satunya juga biaya yang dibutuhkan jika melakukan pengiriman pasien dari Kota Balikpapan menuju Kota Samarinda.
"Setelah selesai dinyatakan sembuh juga tetap ada pendampingan dari Dinsos Balikpapan di sini, tujuannya untuk memberikan motivasi dan semangat," ujarnya.
Untuk kesiapan lahan, ia menambahkan, ada beberapa pilihan, salah satunya adalah eks lokalisasi di Kilometer 17. Namun, akses yang jauh menurutnya juga menjadi pertimbangan penting.
"Ada plus minusnya memang. Kita sudah ada sebenarnya, di Perumahan Sosial yang ada di samping Hotel HER, anggarannya juga sudah dipersiapkan. Namanya nanti Dinas Sosial Terpadu," jelasnya.
"Saya belum tahu anggaran dan besaran lahannya. Nantinya ada tempat detensi atau penampungan. Di belakangnya nanti ada rumah pejabatnya," tandasnya. ###