logo
Dipadukan RTH, Kelurahan Graha Indah Jadi Percontohan Penurunan Stunting (Ilustrasi Taman Bekapai)
Balikpapan

Dipadukan RTH, Kelurahan Graha Indah Jadi Percontohan Penurunan Stunting

  • Graha Indah dipilih sebagai lokasi pilot project karena angka stuntingnya yang tinggi dan rendahnya tingkat kunjungan warga ke posyandu.
Balikpapan
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

IBUKOTAKINI.COM - Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara, tengah disiapkan sebagai proyek percontohan (pilot project) penurunan angka stunting yang inovatif, dengan mengintegrasikan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Program ini menjadi bagian dari rencana besar Pemerintah Kota Balikpapan dalam upaya menekan angka stunting sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Kepala Bapeda Litbang Kota Balikpapan, Murni, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari Urban 2025, sebuah inisiatif yang melibatkan pendampingan dari konsultan Inggris.

“Ini metode baru penurunan stunting yang menggabungkan konsep taman sebagai media intervensi. Taman ini dirancang tidak hanya sebagai fasilitas rekreasi, tetapi juga untuk memberikan dampak nyata pada pengurangan angka stunting,” kata Murni di Balai Kota, pada Jumat (6/12/2024).

Selain itu, Balikpapan mendapat tawaran mengikuti kompetisi Bloomberg Philanthropies Mayor’s Challenge 2025, sebuah ajang global yang mengundang kota-kota di dunia untuk mengajukan solusi inovatif terhadap tantangan perkotaan. Proyek di Graha Indah ini akan diajukan sebagai proposal dengan potensi hadiah sebesar Rp 15 miliar.

“Jika berhasil diterapkan di kelurahan lain, program ini tentu membutuhkan pendanaan besar. Namun, ini bisa menjadi langkah awal yang signifikan untuk Balikpapan,” ungkap Murni.

BACA JUGA:

Atasi Krisis Air Baku, PTMB Dorong SPAM Regional Balikpapan Jadi PSN - ibukotakini.com

Taman yang akan dibangun di Graha Indah direncanakan berada di lahan depan kantor kelurahan. Selain menjadi ruang hijau, taman ini akan dilengkapi fasilitas pendukung yang mendorong kebahagiaan dan interaksi sosial masyarakat.

“Di taman ini nantinya, keluarga yang memiliki anak dengan risiko stunting akan mendapat perhatian khusus. Kami juga rencanakan ada stan kuliner untuk pemberdayaan keluarga yang belum memiliki pekerjaan, sehingga mereka bisa beraktivitas sambil menemani anak-anak bermain,” tambahnya.

Graha Indah dipilih sebagai lokasi pilot project karena angka stuntingnya yang tinggi dan rendahnya tingkat kunjungan warga ke posyandu. Persiapan sudah dimulai, termasuk pengalokasian anggaran melalui perubahan APBD 2024.

“Selain memperbaiki fasilitas fisik, program ini juga fokus pada pembenahan manajemen data stunting yang selama ini simpang siur. Tujuan akhirnya adalah memberdayakan masyarakat agar lebih sadar pentingnya kunjungan ke posyandu,” jelas Murni.

Proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh untuk kelurahan lain di Balikpapan, sekaligus memanfaatkan lahan kosong untuk kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat.

“Graha Indah bukan hanya menjadi percontohan, tetapi simbol inovasi dalam upaya penurunan stunting melalui pendekatan yang holistik,” tutupnya. ***