logo
Kepala UPTD P2TP Hj RR Zuraida Henny Hapsari  saat bimtek
Kabar Ibu Kota

Disbun Kaltim Melatih Regu Pengendali OPT

  • Pelatihan Pengendali OPT

Kabar Ibu Kota
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

IBUKOTAKINI.COM – Bekali tatacara penggunaan alat dan bahan pengendalian, Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur melatih kelompok tani di Kabupaten Berau. Terhitung 30 petani pekebun dari Kelompok Tani Kampung Melati Jaya di Kecamatan Gunung Tabur Kabupaten Berau mengikuti Bimbingan Teknis Regu Pengendali OPT (RPO).

Kegiatan yang dilaksanakan Dinas Perkebunan Kaltim melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengembangan Perlindungan Tanaman Perkebunan (P2TP) digelar selama dua hari (15-16 Juli) pekan lalu. Selama kegiatan, peserta dibekali tatacara penggunaan alat dan bahan pengendalian, alat mobilisasi pengendalian, standard operasional prosedur.

“Melalui Bimtek ini, para petani pekebun mampu bergerak secara cepat dan tepat dalam melakukan tindakan pengendalian OPT di lapangan," kata Kepala UPTD P2TP Hj RR Zuraida Henny Hapsari saat mewakili Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Senin (20/7/2020).

Dalam kesempatan tersebut, peserta pelatihan diberi bantuan alat berupa solo sprayer (alat semprot) sebanyak 5 unit, bantuan bahan praktek sebanyak 20 kg APH padat dan Tricoderma 2 liter.

Menurut Zuraida, kegiatan ini lebih menitikberatkan pada perawatan kebun yang ramah lingkungan, diantaranya cara pengendalian hama dan penyakit tanpa menggunakan pestisida kimiawi. Perkebunan menjadi sektor andalan karena mampu memberikan kontribusi pendapatan petani dan penyerapan tenaga kerja jumlah besar, diharapkan kedepannya, mampu menopang ekonomi Kaltim.

Namun lanjutnya, perlu diwaspadai adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) perkebunan. Sebab, dapat mengakibatkan kematian tanaman dengan intensitas sangat tinggi, sehingga menurunkan hasil produksi dan mengakibatkan kerugian bagi petani pekebun.

“Permasalahan mendasar dalam upaya pencegahan dan penanggulangan serangan OPT, yakni belum memadainya sarana, prasarana dan sumber daya manusia pada tahap pengendaliannya," imbuh Zuraida.