
Distan PPU Manfaatkan Pekarangan untuk Perkuat Ketahanan Pangan
- Untuk menyiasati keterbatasan lahan dan kondisi tanah yang kurang ideal, Distan PPU menyarankan masyarakat menggunakan polybag sebagai media tanam.
Penajam

IBUKOTAKINI.COM – Dinas Pertanian (Distan) Penajam Paser Utara (PPU) mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan dengan menanam berbagai jenis tanaman pangan dan hortikultura.
Langkah ini dinilai sebagai strategi efektif untuk memperkuat ketahanan pangan rumah tangga sekaligus mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok di momen-momen tertentu.
Kepala Distan PPU, Andi Trasodiharto, memaparkan, pemanfaatan lahan tidur di pekarangan rumah dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Dengan membiarkan lahan kosong tanpa produktivitas hanya akan menjadikannya tempat tumbuhnya gulma, sementara jika dikelola dengan baik, pekarangan dapat menjadi sumber pangan yang berkelanjutan.
“Saya rasa tidak ada ruginya jika pekarangan rumah digunakan untuk menanam tanaman yang dapat dikonsumsi sehari-hari. Dibandingkan membiarkan lahan ditumbuhi rumput liar, lebih baik dimanfaatkan untuk menanam cabai, bawang merah, atau tanaman lain yang bernilai gizi dan ekonomi,” ungkap Andi, Senin, 17 Maret 2025.
Andi menjelaskan bahwa meskipun kondisi tanah di pekarangan rumah tidak selalu subur, masih banyak jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan baik, seperti cabai rawit, pepaya, singkong, jagung, ubi jalar, dan bayam.
BACA JUGA:
Ramadan Fest 2025 Ditutup, Dorong Penguatan UMKM Lokal - ibukotakini.com
“Melalui metode penanaman yang tepat, produktivitas tanaman tetap bisa dioptimalkan, bahkan di lahan yang terbatas,” tuturnya.
Untuk menyiasati keterbatasan lahan dan kondisi tanah yang kurang ideal, Distan PPU menyarankan masyarakat menggunakan polybag sebagai media tanam. Metode ini dinilai lebih fleksibel karena memungkinkan tanaman dipindahkan ke lokasi yang lebih teduh dan terlindung dari cuaca ekstrem, sehingga mengurangi risiko tanaman layu atau mati.
Lebih lanjut, Distan PPU berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat yang membutuhkan bimbingan dalam bercocok tanam.
“Sebagian besar masyarakat sebenarnya sudah memahami cara menanam, tetapi jika masih ada yang membutuhkan bimbingan, kami siap memberikan pendampingan,” tutup Andi. (ADV)