Kepala DPMPTSP Balikpapan Hasbullah Helmi
Ekonomi

Ditargetkan Rp17 Triliun, Capaian Investasi di Balikpapan Sudah 48%

  • IBUKOTAKINI.COM – Kota Balikpapan ditargetkan perolehan investasi di tahun 2023 sebesar Rp17 triliun. Pasalnya, pada triwulan II tahun ini ter
Ekonomi
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM – Kota Balikpapan ditargetkan perolehan investasi di tahun 2023 sebesar Rp17 triliun. Pasalnya, pada triwulan II tahun ini tercatat telah tercapai 48%. 

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Hasbullah Helmi pada Senin, 14 Agustus 2023. 

“Kota Balikpapan realisasi investasi sebesar Rp3,24 triliun, atau 29,51 persen dari realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN),” jelasnya. 

Menurutnya, secara geografis Kota Balikpapan diuntungkan untuk tempat berinvestasi di mana dari target investasi, Kota Balikpapan tertinggi di Kaltim tahun 2022 sekitar Rp14 triliun tercapai, dan 2023 ditarget Rp 17 triliun dan saat ini sudah mencapai 48 persen realisasinya.

“Kontribusi juga datang dari sektor farmasi dan kimia,” ucapnya

Saat ini untuk diperizinan juga menerapkan 48 persen dan 52 persen yang kita keluarkan, kalau untuk izin pemukiman yang akan membangun besar seperti rumah sakit.

“Yang mana kalau perumahaan baru 40 persen dan 60 persen. Jadi 40 persen sebagai PSU yang harus diserahkan ke Pemkot seperti Jalan, RTH, Bendali,” tandasnya.

BACA JUGA:

Kata Helmi, penerapan 48 persen dan 52 persen yang diterapkan untuk menjaga konsistensi sesuai aturan, di mana dalam hal investasi juga disusun rancangan umum penanaman modal, karena ke depan ada panduan dan dasar hukum dalam menentukan investasi yang akan dilakukan.

“Termasuk mengupdate peta investasi dan akhir tahun diharapkan selesai sehingga investor tidak banyak tanya lagi,” ujar Hasbullah Helmi.

Sebagai informasi berdasarkan data yang dihimpun DPMPTSP Kaltim triwulan II-2023 capaian investasi tertinggi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berada Kota Balikpapan. Sedangkan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) ada di Kabupaten Kutai Timur.

Menurut Gubernur Kaltim Isran Noor, selain kondisi dan potensi daerah, juga sistem maupun pola pelayanan yang diberikan kepada investor sangat berpengaruh tingginya investasi.

"Sistem pelayanan yang baik, cepat dan mudah sangat menentukan ketertarikan orang untuk datang dan berinvestasi," katanya, beberapa waktu lalu di Kantor Gubernur Kaltim.

Kaltim diakuinya, merupakan daerah yang kondusif dan keadaan ini jaminan bagi investor untuk datang menanamkan modal usahanya.

Selain itu, sistem informasi yang disampaikan ujarnya, salah satu kunci pembuka bagi orang luar mengetahui potensi usaha yang diinginkannya, sehingga mau berinvestasi di Kaltim.

"Kabupaten dan kota, selain provinsi, harus mampu menyampaikan informasi global potensi investasi kita. Dan pelayanan bisa secara online," harapnya.

Sebagai informasi, Balikpapan, Kutai Kartanegara dan Berau berdasarkan lokasi peringkat tiga besar realisasi investasi PMDN triwulan kedua tahun ini.

"Kota Balikpapan realisasi investaai sebesar Rp3,24 triliun, atau 29,51 persen dari realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)," sebutnya.

Sementara Kabupaten Kutai Kartanegara mencapai Rp2,39 triliun atau 21,78 persen dari realisasi investasi PMDN.

"Kabupaten Berau sekitar Rp1.03 triliun, atau 9,43 persen dari realisasi investasi PMDN," tambahnya.

Dalam sektor PMDN ini serapan tenaga kerja sebanyak 9.325 orang, terdiri tenaga kerja Indonesia (TKI) 9.314 orang dan tenaga kerja asing (TKA) 11 orang.

Sedangkan investasi PMA tertinggi di Kabupaten Kutai Timur dengan nilai USD 92,63 juta atau Rp1,37 triliun, dan angka ini 30,13 persen dari realisasi investasi PMA.

Selanjutnya, Kutai Kartanegara senilai USD 79,56 juta atau Rp1,17 triliun (25,88 persen dari realisasi investasi PMA). (*)