DKUMKMP Balikpapan Akan Tingkatkan Penggunaan Teknologi pada Industri Pengolahan Tahu Tempe Tahun 2024
- IBUKOTAKINI.COM - Pemerintah Kota Balikpapan akan mendukung pengembangan dan peningkatan penggunaan teknologi industri pada pelaku usaha yang
UMKM
BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Pemerintah Kota Balikpapan akan mendukung pengembangan dan peningkatan penggunaan teknologi industri pada pelaku usaha yang ada di Sentra Industri Kecil Somber.
Hal itu nantinya akan tetap menyesuaikan site plan yang ada. Namun, tujuannya adalah untuk mengubah kebiasaan atau perilaku para pelaku usaha yang mulanya menggunakan kayu sebagai bahan bakar.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan, Heruressandy mengatakan, dalam pelaksanaannya memang membutuhkan waktu yang panjang. Namun, perencanaan telah dilakukan pihaknya untuk kemudian diimplementasikan pada tahun 2024 mendatang.
"Dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan, mempercepat produksi dan tidak perlu banyak tenaga kerja, tapi hasilnya maksimal," ucapnya, Sabtu (27/5/2023).
Usulan itu nantinya akan dibahas lebih lanjut dan perihal pembiayaan akan diupayakan menggunakan APBD. "Ada juga rencana bantuan dari pihak luar, ini masih belum fix karena penyampaiannya baru secara lisan dia menyampaikannya, terkait pengembangan kawasan, dari luar negeri," terangnya.
BACA JUGA:
- https://ibukotakini.com/read/dukung-pengembangan-dan-pemberdayaan-umkm-dkumkmp-bersama-20-mitra-tandatangani-komitmen
- https://ibukotakini.com/read/tekuni-batik-tulis-sutiyani-kantongi-omzet-rp-12-juta-perbulan
Nantinya, teknologi yang akan membantu para pengrajin tahu tempe ini akan melalui pembelian atau pengadaan khusus. Sebab, mesin-mesinnya memang harus menyesuaikan kondisi tempat produksi.
"Karena, ada yang model khusus bentuknya, ada juga nanti yang modelnya standar. Itu tidak diperjualbelikan secara umum, dibuat dengan spesifikasi khusus," paparnya.
Teknologi tersebut tidak menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya, tetapi justru menggunakan residu apa pun. Langkah ini juga tentunya akan berdampak pada lingkungan, mengurangi sampah di sekitar.
Sementara itu, penggunaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di kawasan ini juga akan diperbaiki kembali. Karena, terakhir dilakukan juga sudah cukup lama, yakni tahun 2017.
"Dilihat kembali, tetapi memang akan difungsikan tahun ini," imbuhnya.
Sebagai informasi, saat ini ada sekitar 100 pengrajin tahu tempe di kawasan ini. Baru-baru ini, terdapat sebuah rumah contoh (produksi) yang juga akan dikembangkan, bekerja sama dengan Institut Teknologi Kalimantan (ITK).
"Kalau rumah contoh itu masih akan dikerjasamakan dengan ITK, kerja sama penuh dalam hal penggunaan teknologi baru, bahan baku barunya juga dari mereka nanti. Ditunggu saja," tandasnya. ###