Dorong Ekspor, DKUMKMP Balikpapan Latih 24 Pelaku IKM
- IBUKOTAKINI.COM- Sebanyak 24 pelaku usaha industru kecil dan menengah (IKM) di Kota Balikpapan kegiatan Pelatihan Teknis Produksi dan Standarisasi Produk.
Advertorial
IBUKOTAKINI.COM- Sebanyak 24 pelaku usaha industru kecil dan menengah (IKM) di Kota Balikpapan mengikuti kegiatan Pelatihan Teknis Produksi dan Standarisasi Produk. Pelatihan yang digelar selama tujuh hari, berlangsung mulai Jumat, 9 September 2022 sampai 16 September 2022 dan dipusatkan di Sentra Industri Kecil Teritip (SIKT).
Plt Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perindustrian Balikpapan (DKUMKMP), Rosdiana mengatakan para peserta yang mengikuti kegiatan ini telah dikurasi sesuai ketentuan.
“Pelatihan teknis produksi dan standarisasi produk merupakan upaya DKUMKMP Balikpapan meningkatkan kualitas IKM, sekaligus mengembangkan mereka agar dapat memenuhi standar ekspor,” ujar Rosdiana.
Para pelaku IKM memperoleh pengetahuan dan kemampuan serta keterampilan dalam melaksanakan proses produksi secara baik dan benar, serta memahami persyaratan standar produk yang berlaku pada suatu komoditas.
BACA JUGA:
- Pesan Ketua Dekranasda Balikpapan, Nurlena Rahmad Kepada Pelaku IKM - ibukotakini.com
- Dinas KUMKM dan Perindustrian Beri Penghargaan Pelaku IKM dan Industri Balikpapan - ibukotakini.com
Rosdiana menambahkan, pelatihan teknis produksi dan standarisasi produk sebagai salah satu upaya meningkatkan daya saing IKM.
Mereka yang ikut serta tidak hanya para IKM yang selama ini berproduksi di Sentra Industri Kecil Teritip (SIKT), namun juga para IKM yang berada di luar sentra industri kecil.
Pelatihan ini diampu berbagai ahli dari Institut Teknologi Kalimantan, serta instruktur dari PT Coach Farid Colleague Balikpapan.
Menambah Pengetahuan
Pelatihan ini disambut gembira pelaku IKM. Hal ini dirasakan oleh Daniel Hasugian. Pengusaha berbagai produk panganan ini semakin memahami standar dalam mengolah, mengemas dan memasarkan produk berorientasi ekspor.
“Pemerintah memang terus mendorong kita untuk ekspor karena peuangnya sangat besar. Tapi ya begitu, memang harus disandarisasi supaya bisa diterima pasar luar negeri,” kata pemilik Brownies Batu Bara ini.
Daniel mengaku juga memperoleh informasi tentang manajemen pengelolaan, sekaligus praktik. “Intinya kita belajar bagaimana membuat produk yang memiliki nilai jual tinggi melalui cara mengolah, mengemas, dan memasarkan,” terang Daniel.
Mantan pekerja kontraktor perusahaan tambang ini mengaku memperoleh ilmu tentang berbagai produk turunan dari satu bahan baku.
“Misalnya kami membuat produk dengan olahan baku nanas. Ternyata prooduk turunannya banyak sekali. Selain selai, sirup, dodol, ada banyak lagi,” imbuhnya.
Semua produk itu masing-masing memiliki pangsa pasar yang tinggi apabila dikemas menarik dengan pemasaran yang tepat. Daniel optimis dengan pelatihan ini ia semakin tergerak memproduksi makanan khas Balikpapan. ###