Dorong Percepatan UMKM Naik Kelas, AGRI Edukasi Penggiat UMKM Industri Mamin
- IBUKOTAKINI.COM - Terus berkomitmen mendukung Program Pemerintah dalam upaya mendorong percepatan UMKM Naik Kelas. Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) mengunjungi para penggiat UMKM Industri Mamin di Kota Balikpapan dengan melakukan promosi dan edukasi terkait manfaat dan nilai tambah yang dihasilkan dengan menggunakan bahan baku gula rafinasi dalam produk makanan dan minuman.
UMKM
BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Terus berkomitmen mendukung Program Pemerintah dalam upaya mendorong percepatan UMKM Naik Kelas. Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) mengunjungi para penggiat UMKM Industri Mamin di Kota Balikpapan dengan melakukan promosi dan edukasi terkait manfaat dan nilai tambah yang dihasilkan dengan menggunakan bahan baku gula rafinasi dalam produk makanan dan minuman.
“Dalam kegiatan ini, AGRI tidak hanya melakukan kunjungan kerja ke beberapa Industri Mamin skala UMKM yang tersebar di Kota Balikpapan. Namun juga memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan diskusi dengan para pelaku UMKM tersebut beserta Kementerian/Lembaga terkait atau yang biasa kami sebut dengan Program AGRI NGOBROL BARENG,” terang Direktur Eksekutif AGRI, Gloria Guida Manalu di Golden Tulip Balikpapan, pada Selasa, 26 September 2023.
“Kegiatan AGRI NGOBROL BARENG ini rutin kami lakukan dan sudah kami lakukan sebelumnya di beberapa kota di Indonesia sejak tahun 2021,” tambah Gloria dalam obrolan singkat sesaat sebelum kegiatan diskusi dimulai.
AGRI merupakan suatu wadah yang berisikan Para Pengusaha Produsen Gula Rafinasi di Indonesia sebagai suatu bentuk Forum Komunikasi, Edukasi dan Informasi serta Promosi tentang produksi Gula Rafinasi bagi Industri Nasional. Selama kurun waktu hampir 19 tahun AGRI senantiasa mendukung UMKM khususnya industri makanan dan minuman dalam hal memenuhi kebutuhan gula kristal rafinasinya dengan harapan dapat meningkatkan standar mutu produk UMKM dengan penggunaan gula kristal rafinasi sebagai bahan bakunya.
Kegiatan AGRI NGOBROL BARENG ini mengundang beberapa Instansi terkait antara lain: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UKM Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Balikpapan, Loka POM di Kota Balikpapan, Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Samarinda.
BACA JUGA:
- IPRO Award 2023, Wali Kota Balikpapan Ajak Daerah Manfaat Potensi ALKI II - ibukotakini.com
- PLN Siap Perkuat Kelistrikan Nunukan Dalam Waktu Dekat - ibukotakini.com
- Apindo Kaltim dan Kanwil DJKN Kaltimtara Jajaki Kerja Sama Lelang Sukarela - ibukotakini.com
Selain dari Instansi tersebut, AGRI juga mengundang sekitar 25 UMKM Industri Mamin yang berada di Kota Balikpapan.
“Kami sengaja mengajak seluruh pihak yang terlibat selain dari Pemerintahan/Lembaga juga dari UMKM itu sendiri yang dalam proses produksi mereka tentunya memerlukan gula sebagai bahan baku utama maupun pendukung. Kami ingin mendengar secara langsung kondisi yang terjadi di Lapangan saat ini baik dari para pelaku usaha industri mamin maupun dari para pemegang regulasi supaya informasi yang kami dapatkan dapat berimbang,” jelas Achsan yang menjadi Koordinator Kemitraan, Promosi dan Edukasi AGRI.
Di tempat yang sama selepas kegiatan AGRI NGOBROL BARENG, Supriadi selaku Wakil Ketua I AGRI menyampaikan hal senada, “Diskusi tadi menjadi wadah kita, AGRI, sebagai asosiasi dalam hal ini kami berperan sebagai mitra pemerintah untuk melakukan sosialisasi kebijakan dan peraturan baru sekaligus berdiskusi dengan seluruh peserta tentang tantangan-tantangan yang dihadapi.”
Balikpapan selain terkenal dengan panganan hasil lautnya, industri pengolahan makanan dan minuman yang manis juga banyak dihasilkan dari daerah tersebut seperti Pia, Bingka, Mantau dan lain-lain. Menjadi hal yang perlu mendapat perhatian ketika Balikpapan sampai saat ini belum mempunyai Koperasi Penyalur GKR yang dapat menyalurkan GKR bagi UMKM di daerah tersebut. Tentunya alasan tersebut menjadi pertimbangan kuat bagi AGRI untuk melihat secara langsung di lapangan bagaimana UMKM di Balikpapan selama ini berproduksi.
“Kita penasaran apa benar makanan dan minuman manis di Balikpapan belum menggunakan GKR? Kalau memang iya, karena apa dan apa kendalanya? Kemaren dan hari ini total kita mengunjungi 6 UMKM pelaku industri makanan dan minuman. Semuanya belum ada yang menggunakan gula rafinasi sebagai bahan baku produksi mereka. Tentunya kunjungan kita kali ini akan mengidentifikasi kondisi di lapangan serta melakukan “problem shopping” untuk nantinya kita bisa upayakan solusi terhadap kondisi yang ada bersama-sama dengan pihak terkait,” tandas Gloria penuh semangat.
Adapun UMKM yang dikunjungi selama 2 hari pada kegiatan tersebut bervariasi mulai dari makanan dan minuman tradisional sampai pada kue-kue panganan yang kekinian yaitu Fajar Bakery, Wedang Dayak, Dapur Rabbani, Gulung Jenebora, Cakesalakilo dan Risky Sirup Banjar. Semua UMKM baik UMKM yang dikunjungi maupun UMKM yang hadir pada acara “AGRI NGOBROL BARENG” berharap dapat merasakan manfaat dari GKR agar UMKM di Balikpapan juga bisa semakin berdaya saing dan berkembang sehingga harapannya dapat naik kelas dari industri mikro menjadi industri kecil dan selanjutnya naik menjadi industri menengah bahkan besar. (*)