DP3 Balikpapan Dorong Petani Lokal Tanam Sayur dengan Pembinaan
Balikpapan

DP3 Balikpapan Dorong Petani Lokal Tanam Sayur dengan Pembinaan

  • BALIKPAPAN - Kebutuhan bahan pangan di Kota Balikpapan masih mengandalkan dari daerah luar. Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Ko
Balikpapan
Niken Sulastri

Niken Sulastri

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Kebutuhan bahan pangan di Kota Balikpapan masih mengandalkan dari daerah luar. Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan mendorong petani lokal Balikpapan terutama petani jenis hortikultura untuk bisa menggunakan metode menanam sayuran, buah-buahan di pekarangan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Ketahanan Pangan DP3 Balikpapan, Wahidin Alaudin kepada media.

Wahidin mengatakan Kota Balikpapan bukan Kota penghasil pangan, oleh karena itu pihaknya terus berupaya mendorong dengan melakukan pembinaan bagi petani lokal. Paling tidak bisa memenuhi sebagian dari kebutuhannya. 

"Kami membina petani lumayan banyak, cuman yang kita bina ini beberapa petani hortikultura buah dan sayuran, karena untuk Kota Balikpapan petani beras kita cuman beberapa. Data terkini kita mempunyai tidak sampai 100 hektar luas sawah kita. Jadi lebih banyak petani hortikultura," terangnya.

DP3 terus membina para petani walaupun itu kecil, supaya melalui pertanian itu kesejahteraan lebih baik. Pihaknya juga mendorong konsep urban farming yang selama ini marak dilakukan kota-kota besar dan sepertinya Balikpapan mengarah ke situ.

BACA JUGA:

"Kami melakukan beberapa pembinaan Kelompok Wanita Tani (KWT). Mereka dapat bantuan dari kita sekitar 50 juta, selama 3 tahun harus produksi. Ada tiga KWT Se Kota Balikpapan yang telah dibina tahun lalu, dengan jenis tanaman holtikultura seperti cabai dan sayur mayur," jelasnya.

Semua hasil pangan dari petani lokal ini akan dihadirkan dalam setiap Gerakan Pangan Murah (GPM), yang rutin digelar sebanyak tiga kali dalam sepekan, dengan tujuan untuk  mempermudah aksesibilitas antara petani dan masyarakat,.

GPM sering digelar di Balikpapan, dikarenakan Balikpapan merupakan kota pertama di Kaltim yang mengalami inflasi tertinggi dan kota kedua dengan inflasi tertinggi di Kalimantan pada tahun  2023. Melalui GPM dapat membantu meringankan masyarakat dengan memberikan harga pangan yang lebih murah. (*)