DPRD Balikpapan Sebut Ada Kelalaian di Balik Tragedi Tenggelamnya Enam Anak
Balikpapan

DPRD Balikpapan Sebut Ada Kelalaian di Balik Tragedi Tenggelamnya Enam Anak

  • Undang-undang mengatur kewajiban pengembang untuk menerapkan aspek keamanan pada setiap fase pembangunan baik pra, selama, maupun pasca konstruksi.
Balikpapan
Muhammad S.J

Muhammad S.J

Author

 IBUKOTAKINI.COM - DPRD Kota Balikpapan menilai tragedi tenggelamnya enam anak di kubangan air bekas galian di kawasan Jalan PDAM Kilometer 8, Balikpapan Utara malam kemarin (17/11), Komisi III DPRD Balikpapan menyebut ada unsur kelalaian berat dari pihak pengembang.

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan manajemen pengembang Grand City Balikpapan yaitu Sinarmas, anggota Komisi III, Wahyuloh Bandung, menegaskan bahwa kejadian tersebut tidak bisa dianggap sebagai musibah biasa.

“Kejadian ini fatal. Enam nyawa melayang di kubangan di sekitar proyek pengembang besar," katanya, di Ruang Rapat Gabungan DPRD Balikpapan, pada Selasa 18 November 2025.

Ia mengatakan jelas kelalaian sebuah kelalaian dimana ada standar keselamatan yang tidak dijalankan.

Undang-undang mengatur kewajiban pengembang untuk menerapkan aspek keamanan pada setiap fase pembangunan baik pra, selama, maupun pasca konstruksi.

“Jangan sampai pengembang seperti ini berlindung di balik status lahan dan perizinan. Mereka wajib memastikan area yang sedang atau akan dibangun itu aman dari potensi bahaya,” katanya.

Dalam rapat tersebut, Wahyulloh juga menyesalkan bahwa pihak pengembang belum menyatakan permintaan maaf terbuka kepada keluarga korban.

“Saya tadi sampaikan di RDP, satu hal yang paling sederhana: sampaikan permintaan maaf dulu, secara terbuka. Itu soal empati dan tanggung jawab moral,” katanya.

Meski pihak pengembang menyebut lokasi kejadian berada di luar area pengembangan mereka, DPRD menekankan bahwa secara tanggung jawab sosial, mereka tetap berkewajiban memastikan keselamatan masyarakat di sekitarnya.

Wahyuloh menegaskan pihaknya akan mengawal proses ini, termasuk mendorong pengembang memberikan santunan kepada keluarga korban.

"Kami juga mendesak adanya pengamanan permanen di lokasi agar kejadian serupa tidak terulang," tandasnya. (ADV/DPRD Balikpapan)