
DPRD Kutai Timur Dorong Pengembangan UMKM Kuliner
- Jika potensi kuliner ini dikembangkan secara maksimal, masyarakat Kutai Timur dapat menjadi pengusaha UMKM yang mampu bersaing dengan daerah lain seperti Bali atau Surabaya.
Kutai Timur

IBUKOTAKINI.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, Novel Tyty Paembonan, menyoroti potensi besar masyarakat Kutai Timur dalam bidang kuliner. Namun, ia juga menekankan bahwa kendala modal dan infrastruktur masih menjadi hambatan utama bagi pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor tersebut.
Menurut Novel, dukungan nyata dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk membantu pelaku usaha lokal, terutama yang bergerak di bidang katering dan makanan bergizi. Salah satu solusi yang ia usulkan adalah pemberian fasilitas kredit atau bantuan keuangan yang sesuai dengan regulasi.
"Ayo bantu dong. Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa mendapatkan penghasilan atau keuntungan dari usaha katering tersebut, dan suatu saat bisa berdiri sendiri," ungkap Novel, Jumat (6/12/2024).
Novel optimistis bahwa jika potensi kuliner ini dikembangkan secara maksimal, masyarakat Kutai Timur dapat menjadi pengusaha UMKM yang mampu bersaing dengan daerah lain seperti Bali atau Surabaya. Dukungan pemerintah berupa modal, pelatihan, dan infrastruktur menjadi kunci untuk mendorong kemajuan ini.
Selain itu, ia juga mengkritisi buruknya akses jalan di sejumlah desa sebagai salah satu kendala utama dalam distribusi makanan bergizi ke sekolah-sekolah.
BACA JUGA:
Anggota DPRD Kutim Yulianus Desak Penghapusan Sistem Zonasi PPDB - ibukotakini.com
"Kalau distribusi makanan bergizi harus dari tempat jauh, pasti akan sulit. Sebaiknya warga lokal yang dilibatkan. Tapi masalahnya, kalau banyak UMKM di sana tidak pandai memasak makanan bergizi, perlu ada pelatihan," jelasnya.
Novel menegaskan pentingnya pelibatan warga lokal dalam penyediaan makanan bergizi, terutama bagi sekolah-sekolah di wilayah pedesaan. Namun, pelaku UMKM di desa-desa memerlukan pelatihan khusus agar mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Ia mengusulkan agar pelatihan memasak melibatkan ahli gizi untuk memastikan kualitas makanan yang dihasilkan. Hal ini diyakini dapat meningkatkan kapasitas UMKM lokal sekaligus mendukung program pemerintah dalam peningkatan gizi anak-anak di daerah terpencil.
Melalui pemberian dukungan modal, pelatihan, dan perbaikan infrastruktur, DPRD Kutai Timur optimistis sektor kuliner dapat menjadi salah satu penggerak ekonomi daerah. Pengembangan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, tetapi juga mendorong daya saing UMKM di tingkat nasional.
"Kami berharap pemerintah dapat lebih fokus pada sektor ini, karena potensi besar yang dimiliki warga Kutai Timur harus dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan bersama," tutup Novel. (Adv)