logo
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, H Seno Aji, menerima kunjungan Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Prapan Disyatat, beserta rombongan di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Senin (17/3/2025).
Kabar Ibu Kota

Dubes Thailand Kunjungi Kaltim, Jajaki Investasi Baru

  • Wagub Kaltim Seno Aji Tawarkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Kabar Ibu Kota
Hadi Zairin

Hadi Zairin

Author

IBUKOTAKINI.COM – Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Prapan Disyatat, mengunjungi  Kalimantan Timur sebagai upaya meningkatkan peluang investasi. Kedatangan Prapan Disyatat diikuti para pengusaha, disambut Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Senin (17/3/2025). 

Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mempererat kerja sama ekonomi antara Thailand dan Kaltim, serta membuka peluang investasi baru di sektor strategis.

Dalam pertemuan tersebut, Wagub Seno Aji menegaskan bahwa hubungan ekonomi antara Kaltim dan Thailand telah berlangsung lama. Sejumlah perusahaan asal Thailand, seperti Banpu, Kitadin, dan ITM, telah berinvestasi di sektor pertambangan batu bara di Kaltim.

“Kami berharap hubungan ekonomi yang sudah berjalan baik ini dapat semakin ditingkatkan. Terlebih, peluang investasi di Kaltim masih sangat terbuka, terutama di sektor hilirisasi industri kelapa sawit yang dapat meningkatkan nilai tambah produk,” ujar Seno Aji.

BACA JUGA:

Masih Banyak Terjerat Investasi Ilegal, BEI Kaltim Gelar Sekolah Pasar Modal Bersama Media - ibukotakini.com

Seno Aji berharap hubungan ekonomi yang sudah berjalan baik ini dapat semakin ditingkatkan. Ia juga menjelaskan bahwa Pemprov Kaltim telah menyiapkan beberapa kawasan industri untuk mendukung investasi, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy di Kutai Timur, Kawasan Industri Kariangau di Balikpapan, serta kawasan industri oleochemical di Bontang. 

Dengan adanya fasilitas tersebut, diharapkan perusahaan-perusahaan asal Thailand dapat lebih mudah menanamkan modalnya di sektor-sektor strategis.

Duta Besar Thailand, Prapan Disyatat, menyebut kunjungannya ke Kaltim bertujuan untuk mempererat hubungan dengan Pemerintah Provinsi Kaltim serta melihat langsung potensi ekonomi di daerah ini. 

Ia juga ingin meninjau perkembangan perusahaan Thailand yang telah beroperasi di Kaltim, khususnya Banpu di sektor pertambangan batu bara.

Selain itu, Prapan mengungkapkan ketertarikannya untuk melihat langsung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sedang berlangsung di Kaltim. Ia mengapresiasi dukungan yang telah diberikan Pemprov Kaltim kepada perusahaan-perusahaan Thailand yang beroperasi di daerah tersebut.

BACA JUGA:

Gelombang PHK Massal: Industri Nasional Terpuruk 2024 Hingga Awal 2025 - ibukotakini.com

“Kami berterima kasih kepada jajaran Pemprov Kaltim dan otoritas terkait yang telah banyak memfasilitasi perusahaan Thailand untuk berkembang di sini serta berkontribusi bagi perekonomian Kaltim dan Indonesia,” kata Prapan.

Banpu Public Company Limited, perusahaan energi terkemuka asal Thailand, menjalankan operasinya di Indonesia melalui anak perusahaannya, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM). 

ITM mengelola beberapa anak perusahaan di Kalimantan Timur, termasuk PT Indominco Mandiri dan PT Kitadin. 

PT Indominco Mandiri, yang mulai beroperasi secara komersial pada Maret 1997, memiliki lokasi pertambangan batu bara serta fasilitas penunjangnya di wilayah Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kota Bontang. Perusahaan ini menggunakan sistem penambangan terbuka (open-pit). 

BACA JUGA:

Raperda Insentif dan Kemudahan Investasi Disepakati - ibukotakini.com

PT Kitadin memiliki dua konsesi pertambangan di Kalimantan Timur, yaitu di Embalut dan Tandung Mayang. Konsesi Embalut mencakup area seluas 2.973 hektar di Kabupaten Kutai Kartanegara, sedangkan konsesi Tandung Mayang seluas 2.338 hektar berlokasi di Kabupaten Kutai Timur.  ***