Dyah Muryani Paparkan Kinerja Kepengurusan PMI Cabang Balikpapan 2018-2023
- BALIKPAPAN - Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Balikpapan menggelar Musyawarah Kota ke VIII pada Minggu 29 Oktober 2023. Muskot untuk menyusun program k
Kabar Ibu Kota
BALIKPAPAN - Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Balikpapan menggelar Musyawarah Kota ke VIII pada Minggu 29 Oktober 2023. Muskot untuk menyusun program kerja selanjutnya pada kepengurusan baru PMI nantinya.
Ketua PMI Balikpapan masa bakti 2018-2023, Dyah Muryani mengungkapkan bahwa saat ini Unit Transfusi Darah (UPD) PMI Balikpapan belum terakreditasi.
UTD merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan donor darah, penyediaan darah, dan pendistribusian darah ke pasien atau masyarakat yang membutuhkan.
“Harapan saya ke depan UTD harus terakreditasi,” kata Dyah Muryani disela-sela Musyawarah Kota (Muskot) PMI Kota Balikpapan ke-8, Minggu (29/10/2023).
Ia memaparkan belum terakreditasi UTD karena beberapa faktor. Sementara sesuai instruksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) seluruh Unit Layanan Kesehatan sudah harus terakreditasi.
BACA JUGA:
- https://ibukotakini.com/read/pererat-persaudaraan-komunitas-honda-brio-gelar-jambore
- https://ibukotakini.com/read/muskot-pmi-ke-viii-pemkot-balikpapan-pesan-tingkatkan-program-kerja
- https://ibukotakini.com/read/dukung-pemuda-sandang-pangan-telkomsel-kolaborasi-balikpapan-youth-spirit-gen-5-x-scako
“Sampai sekarang itu yang belum saya selesaikan, karena berbagai hal alat masih kurang dan sebagainya,” ujarnya
Sementara selama ini program yang paling sering dilakukan adalah transfusi darah. Sehingga sudah seharusnya terakreditasi agar menerapkan prosedur standar dengan baik sehingga pasien merasa puas.
“Program yang paling banyak UTD, karena UTD itu bagaimana cara pembuatan darah yang baik, sehingga harus akreditasi,” sambung Dyah Muryani.
Selanjutnya, sepanjang pandemi Covid 19, PMI terus membantu pemerintah dalam penanggulangan Covid 19.
Selain itu, PMI Balikpapan juga memberikan pelatihan-pelatihan khususnya dalam pencegahan. Termasuk ke sekolah-sekolah menggalakan Palang Merah Remaja (PMR).
“Mendidik pelajar menjadi PMR Yang nantinya akan menjadi pendonor pemula, karena kami masih membutuhkan darah untuk menyuplai ke RS dan PMI harus lebih banyak berkoordinasi dengan Rumah sakit,” ujarnya
Dia juga berharap, dana hibah dari Pemkot Balikpapan tidak setop. Karena operasional PMI Balikpapan untuk mendukung layanan Kesehatan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Bantuan hibah dari Bapak Wali Kota kalau bisa berjalan terus supaya PMI bisa lancar karena semua kegiatan butuh dana,” tandasnya. ***