Edukasi Kesehatan Warga, PKK dan IDI Balikpapan Berkolaborasi
Balikpapan

Edukasi Kesehatan Warga, PKK dan IDI Balikpapan Berkolaborasi

  • Kolaborasi dengan PKK menjadi salah satu program kerja pengurus baru IDI Balikpapan periode 2025–2028
Balikpapan
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

IBUKOTAKINI.COM - Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Balikpapan resmi menjalin kolaborasi strategis untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait kesehatan.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara Ketua IDI Balikpapan dr. Andi Sri Juliarty dan Ketua TP PKK Balikpapan Hj. Nurlena Rahmad Mas’ud, di Platinum Hotel, Sabtu (30/8). MoU tersebut disaksikan Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo dan Ketua IDI Wilayah Kaltim Padilah Mante Runa.

Menurut dr. Andi Sri Juliarty, kolaborasi dengan PKK menjadi salah satu program kerja pengurus baru IDI Balikpapan periode 2025–2028. Selain bentuk pengabdian, kegiatan ini juga menjadi syarat penting bagi dokter dalam memperpanjang izin praktik.

“Sebagai dokter, kami memiliki kewajiban melakukan pengabdian masyarakat. Laporan kegiatan ini nantinya akan menjadi poin kredit dalam perpanjangan izin praktik. Jadi selain seminar, pengabdian juga wajib dijalankan,” jelasnya.

BACA JUGA:

https://ibukotakini.com/read/inovasi-dan-keterlibatan-kader-upaya-pkk-kota-balikpapan-pertahankan-prestasi

Saat ini, IDI Balikpapan menaungi 582 dokter umum dan 319 dokter spesialis, termasuk banyak dokter muda yang mulai aktif bergabung.

Sementara itu, Ketua TP PKK Balikpapan Hj. Nurlena Rahmad Mas’ud menegaskan, sinergi dengan IDI menjadi momentum penting untuk menyebarkan informasi kesehatan lebih luas dan efektif.

“Banyak ilmu yang bisa kami serap, mulai dari pencegahan penyakit menular, penanganan stunting, hingga menjaga kesehatan di usia lanjut. Dengan 11 ribu kader PKK, sekitar 5 ribu di antaranya aktif, penyuluhan akan jauh lebih efektif karena langsung menjangkau masyarakat,” ujarnya.

Nurlena berharap kerja sama ini berjalan berkesinambungan hingga 2028, bukan hanya sebatas seremonial.

“Kami ingin program-program kesehatan tetap berjalan seiring dan memberi dampak nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.***