Ekonom Prediksi Realisasi Neraca Fiskal Indonesia Tahun Akan Lebih Baik
- IBUKOTAKINI.COM - Realisasi neraca fiskal Indonesia tahun ini diprediksi akan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu di tengah risiko pelambat
Ekonomi
JAKARTA, IBUKOTAKINI.COM - Realisasi neraca fiskal Indonesia tahun ini diprediksi akan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu di tengah risiko pelambatan ekonomi global.
Ekonom Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto menyebut alasan surplus APBN yang melebar pada dua bulan pertama tahun ini menjadi sinyal membaiknya neraca fiskal nasional tahun ini.
“Hingga Februari 2023, surplus APBN sekitar Rp131,8 triliun atau setara dengan 0,6 persen terhadap PDB,” paparnya melalui riset yang dikutip, Jumat, 17 Maret 2023.
Rully mengatakan surplus fiskal tersebut didorong oleh tingginya penerimaan pemerintah sebesar IDR419,6 triliun. Sedangkan realisasi belanja pemerintah baru mencapai Rp287,8 triliun.
BACA JUGA:
- https://ibukotakini.com/read/revisi-pp-109-2012-disinyalir-dapat-merenggut-hak-pelaku-ekonomi-rakyat
- https://ibukotakini.com/read/kendalikan-inflasi-pemerintah-gelontorkan-dana-bansos-pangan
- https://ibukotakini.com/read/sepanjang-februari-2023-nilai-ekspor-turun-4-15
Sementara itu, penerimaan pajak dalam negeri mencapai Rp280 triliun atau 16,3% dari target 2023 dan tumbuh 40,4% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan nilai Rp199,5 triliun.
Dia memperkirakan pertumbuhan PDB Indonesia akan tetap kuat pada kuartal-2023, didukung oleh konsumsi domestik yang lebih tinggi dan mobilitas masyarakat yang terus meningkat, serta neraca perdagangan yang tinggi dan berkelanjutan.
Di sisi lain, lanjut Rully, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus cukup tinggi, mencapai US$5,5 miliar dibandingkan dengan konsensus yang berada pada angka US$3,3 miliar. “Tertinggi dalam empat bulan terakhir,” imbuhnya.
Menariknya, pertumbuhan ekspor dan impor kompak mengalami pelambatan masing-masing 4,5% dan 4,3% yoy. “Kami memperkirakan pertumbuhan ekspor berpotensi melambat karena kemungkinan terjadinya resesi global.” ###