
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04 Persen, Ditopang Aktivitas Domestik dan Ekspor
- Sektor industri pengolahan penyumbang terbesar terhadap PDB dengan kontribusi 19,15 persen
Ekbis
IBUKOTAKINI.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia tumbuh 5,04 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada triwulan III 2025. Pertumbuhan ini menunjukkan daya tahan ekonomi nasional yang tetap kuat di tengah tekanan global, meski sedikit melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,12 persen (yoy).
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud mengatakan, kinerja ekonomi masih ditopang oleh meningkatnya aktivitas domestik dan permintaan luar negeri. Nilai produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp6.060 triliun, sementara atas dasar harga konstan mencapai Rp3.448 triliun.
“Ditopang oleh aktivitas domestik dan permintaan luar negeri, ekonomi Indonesia kuartal III/2025 tumbuh sebesar 5,04 persen,” ungkap Edy dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan. Pada kuartal III 2024, ekonomi Indonesia tumbuh 4,95 persen (yoy).
Seluruh lapangan usaha tercatat tumbuh positif pada kuartal III 2025. Sektor industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar terhadap PDB dengan kontribusi 19,15 persen, diikuti oleh pertanian (14,35 persen), perdagangan (13,19 persen), konstruksi (9,82 persen), dan pertambangan (8,51 persen).
Secara kumulatif, kelima sektor tersebut menyumbang 65,02 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi nasional.
BACA JUGA:
Ekspor Nonmigas Kaltim Tertekan 15,42 Persen hingga September 2025 - ibukotakini.com
“Industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi terbesar dari sisi lapangan usaha,” tutur Edy.
Dari sisi pertumbuhan, lapangan usaha jasa pendidikan mencatat kenaikan tertinggi sebesar 10,59 persen, dipicu dimulainya tahun ajaran baru dan peningkatan belanja masyarakat di sektor pendidikan.
Sektor jasa perusahaan juga tumbuh 9,94 persen, ditopang meningkatnya permintaan terhadap jasa persewaan dan layanan profesional.
Sementara jasa lainnya tumbuh 9,92 persen, seiring peningkatan perjalanan wisatawan domestik dan kunjungan wisatawan mancanegara.
Meski pertumbuhan sedikit melambat dibandingkan kuartal sebelumnya, pemerintah tetap optimistis terhadap prospek ekonomi nasional hingga akhir tahun.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter akan menjaga momentum pertumbuhan.
BACA JUGA:
Strategi Growth Investing, Kunci Raup Cuan dari Saham Bertumbuh - ibukotakini.com
“Perkembangan positif aktivitas ekonomi dan koordinasi kebijakan memperkuat optimisme ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 5,5 persen year on year pada kuartal IV 2025,” kata Purbaya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Senin (3/11/2025).
Ia menambahkan, pemerintah menyiapkan stimulus senilai Rp34,4 triliun sepanjang tahun 2025 untuk memperkuat daya beli masyarakat dan mendukung pemulihan sektor riil.
Program peningkatan belanja sosial serta penguatan ketahanan pangan menjadi fokus utama menjaga permintaan domestik.
Dengan dukungan kebijakan tersebut, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2025 akan berada di kisaran 5,2 persen. ***
