Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04 Persen, Ditopang Aktivitas Domestik dan Ekspor
Ekbis

Ekonomi Kaltim Triwulan III-2024 Capai 5,52 Persen, Pertambangan Masih Jadi Andalan

  • Sektor pertambangan dan penggalian tetap menjadi penyumbang utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim.
Ekbis
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

IBUKOTAKINI.COM – Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Triwulan III-2024 mencapai 5,52 persen secara tahunan (y-on-y). Kaltim mencatat kontribusi tertinggi di Pulau Kalimantan terhadap nilai tambah regional, dengan share sebesar 47,03 persen.

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur, M. Syaibani, mengungkapkan, Sektor pertambangan dan penggalian tetap menjadi penyumbang utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada Triwulan III-2024 terjadi pada komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). 

“Pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh tingginya permintaan batu bara global, khususnya dari China dan India, yang mencatat peningkatan sebesar 11 persen (y-on-y) seiring kebutuhan pasokan listrik,” katanya dalam keterangan yang diterima ibukotakini.com pada Kamis, 23 Januari 2025.

Realisasi Pendapatan Negara di Kaltim hingga akhir 2024 mencapai Rp42,69 triliun atau 100,49 persen dari target, meski mengalami kontraksi 3,25 persen (y-on-y). Penerimaan perpajakan, yang mencapai Rp39,25 triliun (97,40 persen dari target), turun 4,13 persen akibat turunnya harga batu bara global. 

BACA JUGA:

Sektor Industri Pacu Penjualan Penjualan Listrik PLN UID Kaltimra 2024 - ibukotakini.com

Namun, Pajak Perdagangan Internasional menunjukkan capaian positif dengan realisasi Rp2,23 triliun (100,98 persen dari target), didorong kenaikan bea keluar atas komoditas CPO.

Sementara itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tumbuh signifikan sebesar 7,94 persen (y-on-y), dengan realisasi Rp3,44 triliun (156,82 persen dari target). Peningkatan ini terutama berasal dari pendapatan jasa kepelabuhan dan jasa layanan pendidikan.

Realisasi Belanja Negara di Kaltim hingga Desember 2024 mencapai Rp92,55 triliun (97,23 persen dari pagu), tumbuh 5,89 persen (y-on-y). Belanja kementerian/lembaga (K/L) mendominasi dengan alokasi Rp50,62 triliun, terutama untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

BACA JUGA:

Kaltim Kembangkan Padi Gogo di Lahan Perkebunan - ibukotakini.com

Pembangunan IKN terus menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Kaltim. Dari alokasi APBN sebesar Rp40,89 triliun, realisasi anggaran mencapai Rp39,62 triliun hingga Desember 2024. Sebagian besar digunakan oleh Kementerian PUPR (99,56 persen), disusul Kementerian Perhubungan, KLHK, dan Polri.

Syaibani menambahkan, realisasi Belanja Modal di Kaltim mengalami pertumbuhan pesat, terutama untuk infrastruktur permukiman, perumahan, dan konektivitas yang mendukung pengembangan IKN. 

“Pembangunan IKN bukan hanya memacu pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mempercepat transformasi pembangunan wilayah Kaltim,” ujarnya.

Inflasi di Kaltim pada Desember 2024 tercatat sebesar 1,47 persen (y-on-y), didorong kenaikan pada kelompok makanan, minuman, tembakau, perawatan pribadi, serta penyediaan makanan dan minuman. Di sisi lain, realisasi Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp41,93 triliun (99,27 persen dari pagu) mengalami penurunan 19,39 persen (y-on-y), akibat koreksi Dana Bagi Hasil Pertambangan yang terpengaruh harga batu bara.

Pendapatan APBD Kaltim hingga akhir 2024 tercatat Rp44,17 triliun, didominasi Dana Transfer sebesar Rp35,12 triliun. 

“Realisasi belanja APBD mencapai Rp42,86 triliun, dengan dukungan dana pusat yang masih menjadi andalan utama pendanaan pembangunan di Kaltim,” pungkasnya. ***