Ekonomi PPU Tumbuh Tinggi, Inflasi Terkendali

PENAJAM, IBUKOTAKINI.COM - Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sepanjang tahun 2023 tumbuh dua digit. Bahkan pertumbuhan ekonomi di wilayah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) mencatat rekor sepanjang sejarah keberadaan daerah itu berdiri.  

Pertumbuhan ekonomi PPU secara makro tercatat naik lebih dari dua kali  lipat dibanding tahun sebelumnya, yaitu sebesar 29,85%. Hal ini meningkat dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 14,49%. 

Pertumbuhan ini dicermati untuk melihat sektor yang berkontribusi besar dan kemungkinan untuk mempertahankan pertumbuhannya.

Kondisi ekonomi ini terungkap dalam diskusi sektor ekonomi yang diampu Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten PPU, Selasa 2 April 2024. 

BACA JUGA:

• Atasi Pengangguran dan Penduduk Miskin, Pj Bupati Minta Data Aktual - Ibukotakini

Diskusi yang menghadirkan narasumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) PPU, membahas kondisi inflasi serta produk domestik regional bruto (PDRB) tahun 2023.

Kegiatan yang diselenggarakan di ruang rapat Kantor Bapelitbang PPU ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman perangkat daerah terkait inflasi dan PDRB yang menjadi perhatian pemerintah pusat.

"Supaya punya pemahaman yang sama dalam melaksanakan kegiatan (bagi perangkat daerah teknis) dan merencanakan atau merumuskan kebijakan (bagi Bapelitbang)," ujar Perencana Ahli Muda Bapelitbang Yudi Fitriadi, mewakili Kepala Bapelitbang.

Diskusi ini diharapkan dapat menjadi awal dari kegiatan serupa dengan tema berbeda yang menjadi isu nasional, seperti kemiskinan, pengangguran, dan lainnya.

BACA JUGA:

• Makmur Ingatkan Rencana Pembangunan Searah dengan APBD - Ibukotakini

"Data-data itu juga diproduksi oleh BPS," ungkap Yudi.

Diskusi ini tidak hanya meningkatkan pemahaman, tetapi juga menghasilkan wacana untuk rekonsiliasi sumber data BPS dengan dinas teknis terkait harga pasar dalam upaya pengendalian inflasi.

Diskusi ini juga mencermati inflasi di PPU dan sektor yang berkontribusi paling besar di dalamnya sebagai upaya pengendalian inflasi.  (*Adv/Diskominfo-PPU)