
Ekspor Alat Kesehatan RI Tembus USD273 Juta
- Kemenperin Dorong Industri Lokal Naik Kelas
Ekbis
IBUKOTAKINI.COM – Industri alat kesehatan nasional terus menunjukkan tren positif di pasar global. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), nilai ekspor alat kesehatan Indonesia pada 2024 tercatat melampaui USD273 juta, naik signifikan sejak 2019.
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin, Solehan, menjelaskan, pertumbuhan ekspor ini menjadi bukti bahwa industri alat kesehatan dalam negeri semakin berdaya saing.
“Kami melihat perkembangan yang sangat bagus, terutama di sektor alat kesehatan elektromedis dan produk berbasis teknologi tinggi lainnya," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (27/4/2025).
Sektor alat kesehatan memang menjadi salah satu prioritas nasional dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, mengingat permintaan global yang terus meningkat.
BACA JUGA:
Saat ini, ada 393 perusahaan alat kesehatan di Indonesia yang memproduksi berbagai produk seperti tempat tidur rumah sakit, alat suntik, tensimeter, ventilator, hingga perangkat ultrasonografi (USG).
Tak hanya mendorong produksi, pemerintah melalui Kemenperin juga memperkuat ekosistem industri dengan membentuk Hub Bahan Baku Alat Kesehatan.
Langkah ini bertujuan memastikan ketersediaan bahan baku berkualitas, sekaligus meningkatkan ketahanan industri dalam negeri.
"Penguatan industri hulu menjadi kunci. Kami mengharapkan kolaborasi erat antara pemerintah, industri, dan akademisi untuk membangun ekosistem bahan baku alat kesehatan nasional," tambah Solehan.
Salah satu pencapaian yang menonjol adalah keberhasilan pengembangan alat USG buatan dalam negeri.
BACA JUGA:
Produk ini lahir berkat kolaborasi lintas disiplin seperti elektronika, permesinan, software, hingga uji klinis medis. Kemenperin bahkan mengapresiasi industri nasional seperti GE Healthcare yang mampu menghadirkan produk USG secara mandiri.
"Ke depan, industri lokal harus mampu menguasai seluruh tahapan mulai dari desain awal hingga sertifikasi produk. Ini penting agar kita tidak hanya merakit, tapi benar-benar memproduksi alat kesehatan dari dalam negeri," tegas Solehan.
Selain penguatan produksi, pemanfaatan teknologi digital dan manufaktur cerdas menjadi fokus strategis untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas alat kesehatan nasional.
Kemenperin juga aktif memperluas pasar ekspor, sekaligus mendorong regulasi dan insentif untuk mempercepat skala produksi industri dalam negeri.
“Kita tidak hanya bicara soal produk industri. Ini tentang ketahanan nasional, kemandirian bangsa, dan kemampuan Indonesia menjawab kebutuhan rakyatnya sendiri," pungkas Solehan.
BACA JUGA:
Dengan pertumbuhan ekspor yang stabil dan dukungan kebijakan berkelanjutan, industri alat kesehatan Indonesia diproyeksikan semakin kuat di pasar domestik dan global.***