
Ekspor Nonmigas Kaltim Tertekan 15,42 Persen hingga September 2025
- Tiongkok Tetap Jadi Pangsa Pasar Utama
Ekbis
IBUKOTAKINI.COM – Kinerja ekspor nonmigas Kalimantan Timur (Kaltim) menghadapi tantangan signifikan sepanjang Januari hingga September 2025. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim yang dirilis 3 November 2025 menunjukkan bahwa secara kumulatif, nilai ekspor nonmigas ke 12 negara tujuan utama turun sebesar 15,42 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan ini menjadi sorotan, meskipun secara bulanan pada September 2025, total nilai ekspor nonmigas ke 12 negara tujuan utama tercatat US$1.475,05 juta, mengalami koreksi 2,22 persen ($33,42 juta) dari Agustus 2025.
Penurunan bulanan tersebut dipicu terutama oleh anjloknya ekspor ke beberapa mitra utama seperti Tiongkok (turun 14,12 persen atau $90,48 juta), Filipina (turun 20,16 persen atau $25,39 juta), dan Jepang (turun 13,85 persen atau $18,54 juta).
BACA JUGA:
CPO Global Menguat, Harga TBS Petani Kaltim Ikut Meroket - ibukotakini.com
Meskipun terjadi penurunan, Tiongkok tetap memegang peranan krusial sebagai negara tujuan ekspor nonmigas utama Kaltim. Selama periode Januari–September 2025, nilai ekspor ke Tiongkok mencapai US$4.440,62 juta, menyumbang 32,23 persen dari total ekspor nonmigas. Diikuti oleh India ($2.339,79 juta atau 16,98 persen) dan Filipina ($1.194,53 juta atau 8,67 persen).
Secara regional, ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN mencapai US$3.235,62 juta dengan peranan 23,48 persen, sementara ekspor ke Uni Eropa hanya menyumbang 1,44 persen ($198,43 juta).

Dari sisi komoditas, bahan bakar mineral (HS 2 digit) menjadi penyumbang andil terbesar terhadap total ekspor nonmigas, yakni sebesar 77,21 persen, menempatkannya dalam 10 golongan barang yang berkontribusi 99,26 persen terhadap total ekspor nonmigas.
BACA JUGA:
Produk Sawit hingga Perikanan Kaltim Bidik Pasar Kazakhstan - ibukotakini.com
Perubahan signifikan terlihat pada pergerakan golongan barang nonmigas dari Agustus ke September 2025:
Kenaikan Terbesar: Golongan barang berbagai produk kimia melonjak tajam 85,00 persen ($19,95 juta). Kenaikan cukup besar juga dialami bahan kimia anorganik (naik 148,32 persen atau $12,34 juta) dan pupuk (naik 9,68 persen atau $6,14 juta).
Penurunan Terdalam: Golongan barang lemak dan minyak hewani/nabati anjlok 57,74 persen ($150,95 juta). Sementara itu, bahan bakar mineral juga mengalami koreksi kecil 1,56 persen ($19,86 juta).
Sementara sisi ekspor melemah, nilai impor Kaltim pada September 2025 justru melonjak 41,21 persen menjadi US$438,38 juta dibandingkan Agustus 2025. Peningkatan drastis ini didorong oleh naiknya impor migas sebesar 59,97 persen ($374,87 juta), meskipun impor nonmigas mengalami penurunan 16,55 persen ($63,51 juta).
BACA JUGA:
Industri Kimia Tumbuh 6,7 Persen, Transformasi ke Smart Industrial Safety - ibukotakini.com
Peningkatan nilai impor nonmigas terbesar terjadi pada golongan barang kapal, perahu, dan struktur terapung (naik 61,36 persen atau $5,05 juta). Impor dari Tiongkok, Jerman, dan Amerika Serikat menjadi kontributor terbesar impor nonmigas kumulatif Januari–September 2025.
Meskipun terjadi fluktuasi, neraca perdagangan Kaltim pada September 2025 tetap mencatatkan surplus sebesar US$1.239,98 juta. Surplus nonmigas yang mencapai $1.468,74 juta mampu menutupi defisit di sektor migas sebesar $228,76 juta.
