Lapangan gas Jangkrik merupakan kilang aktif berkat Unit Produksi Terapung (FPU) yang menghubungkan 10 sumur bawah laut. Lapangan-lapangan tersebut terletak di dalam blok Muara Bakau, di cekungan lepas pantai Kutei. (Eni Indonesia)
Ekbis

ENI Investasi Rp150 Triliun di Kaltim, Produksi Gas Dimulai 2027

  • Pemerintah Pusat berencana Membangun Pabrik Etanol
Ekbis
Hadi Zairin

Hadi Zairin

Author

IBUKOTAKINI.COMKalimantan Timur kembali menarik perhatian investor global. Perusahaan energi asal Italia, ENI, resmi mengumumkan rencana investasi jumbo senilai USD 10 miliar atau setara Rp150 triliun untuk pengembangan lapangan gas alam di lepas pantai Kaltim.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa ENI akan mulai memproduksi gas pada tahun 2027. Proyek besar ini akan difokuskan pada dua blok utama: Blok Merakes dan Jangkrik yang berada di kawasan Selat Makassar, perairan Kalimantan Timur.

“Investasi ini bukan hanya soal angka besar, tapi dampaknya akan sangat terasa bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan penyerapan tenaga kerja,” ujar Menteri Bahlil saat membuka Musda XI Partai Golkar di Samarinda, Sabtu (19/7/2025).

Yang menarik, Menteri Bahlil juga menegaskan bahwa pemerintah akan mendorong agar participating interest (PI) dari proyek migas ini diserahkan sebagian kepada Pemda Kalimantan Timur.

BACA JUGA:

Tambang Ilegal di IKN Terbongkar, PYP Indonesia Buka Suara

“PI-nya jangan dikelola terus oleh Jakarta. Kita akan minta Eni untuk menyerahkan ke daerah, agar daerah bisa menjadi tuan di negeri sendiri,” tegas Bahlil.

Kebijakan ini diyakini akan meningkatkan Dana Bagi Hasil (DBH) untuk Kaltim secara signifikan, sekaligus memperkuat kemandirian fiskal dan pembangunan berkelanjutan di daerah.

Tak hanya proyek migas, Menteri Bahlil juga mengumumkan rencana pemerintah pusat untuk membangun pabrik etanol di Kalimantan Timur sekitar tahun 2028–2029 sebagai bagian dari transformasi energi nasional.

Bahlil turut menyoroti pentingnya perubahan regulasi Izin Usaha Pertambangan (IUP), agar daerah mendapat porsi lebih besar dalam pengelolaan sumber daya alam.

“Koperasi daerah harus diberi prioritas. Jangan semua IUP dipegang orang Jakarta,” katanya tegas.

BACA JUGA:

Bulog Akan Bangun Gudang Baru

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menyambut positif berbagai kabar baik yang disampaikan Menteri Bahlil. Mulai dari investasi ENI, PI untuk daerah, rencana pembangunan pabrik etanol, hingga pelibatan koperasi daerah.

“Ini peluang besar bagi Kalimantan Timur. Kita harus pastikan anak-anak daerah siap menjadi pelaku utama, bukan hanya penonton,” ujar Gubernur Rudy.

Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Kaltim saat ini fokus membangun sumber daya manusia (SDM) melalui program Gratispol dan Jospol, serta mendorong dunia pendidikan agar selaras dengan kebutuhan industri, termasuk sektor energi dan pertambangan. ***