Faktor Domestik dan Eksternal Sokong Market, Inilah Saham Rekomendasi Indo Premier Pekan Ini
- IBUKOTAKINI.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan terakhir melanjutkan pelemahan sebesar -0,6% dengan pelemahan terdalam di sektor konsumer non-
Ekonomi
IBUKOTAKINI.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan terakhir melanjutkan pelemahan sebesar -0,6% dengan pelemahan terdalam di sektor konsumer non-primer. Adapun sektor penopang market terkuat pekan lalu yakni sektor teknologi sebesar 3.0%.
"Di minggu lalu market masih cukup tertekan, tidak lepas dari berlanjutnya aksi jual investor asing, terutama di sektor perbankan yang menjadi salah satu sektor yang masih tertekan," tegas Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Mino di Jakarta pada Senin, 16 Januari 2023.
Selain itu, imbuhnya, harga batubara mulai bergerak turun. Ini cukup menjadi sentimen negatif. Selama sepekan batu bara mengalami penurunan hingga -8% seiring adanya kekhawatiran terhadap prospek naiknya pasokan.
"China sebagai negara konsumen terbesar batu bara telah mengizinkan tiga pemerintah daerah yang menjadi pusat produksi logam untuk kembali mengimpor batu bara asal Australia setelah pada akhir tahun 2020 secara tidak resmi melarang impor dari negara tersebut," terangnya.
BACA JUGA:
- https://ibukotakini.com/read/permintaan-bahan-bakar-bakal-meningkat-saham-energi-menguat
- https://ibukotakini.com/read/ihsg-2023-diprediksi-menguat-karena-sentimen-pemilu-2024
- https://ibukotakini.com/read/pasar-modal-indonesia-diperkirakan-tetap-menguat-di-tahun-2023
Sementara itu untuk pergerakan saham pada pekan ini cenderung positif, imbuh Mino, dengan sentimen pergerakannya berasal dari faktor domestik dan eksternal.
Dari sisi domestik ada sentimen neraca perdagangan, suku bunga acuan dan pertumbuhan kredit perbankan, sementara itu sisi eksternal ada sentimen penjualan ritel, data perumahan, klaim pengangguran mingguan dan dimulainya musim laporan keuangan.
"Pada Desember neraca perdagangan diprediksi akan kembali mencatatkan surplus sebesar US$4.01 miliar. Jika sesuai dengan ekspektasi maka di sepanjang tahun lalu neraca perdagangan tercatat surplus US$55 miliar atau tumbuh 54% yoy," tandasnya.
Terkait suku bunga acuan, terangnya, menurut konsensus Bank Indonesia pada pertemuan 19 Januari 2023 akan kembali menaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5.75%.
Terkait pertumbuhan kredit perbankan, aktivitas ekonomi yang terus bergeliat diprediksi akan menjadi katalis utama bagi penyaluran kredit perbankan. Apalagi, Bank Indonesia sendiri pada tahun ini memprediksi akan tumbuh di kisaran 10-12%.
Sementara itu dari faktor eksternal yang menjadi sentimen utamanya fokus ke laporan keuangan dan klaim pengangguran mingguan. Beberapa emiten besar akan merilis laporan keuangannya mulai dari Morgan Stanley, Goldman Sach Group Inc, Procter and Gamble Co hingga Netflix. Ini akan menjadi salah satu penentu pergerakan market pekan ini.
"Dalam tiga minggu terakhir klaim pengangguran mingguan terpantau mengalami penurunan sehingga menghilangkan kekhwatiran investor terhadap peluang terjadinya hard landing ekonomi Amerika," terangnya.
Tertopang sentimen domestik dan eksternal ini, Mino merekomendasikan buy untuk trading selama sepekan mendatang hingga Jumat, 20 Januari 2023 pada saham-saham berikut ini: TLKM (Support: 3,670, Resistance: 3,880), SMGR (Support: 6,950, Resistance: 7,450), INTP (Support: 10,000, Resistance: 10,525), JSMR (Support: 3,050, Resistance: 3,290), SCMA (Support: 200, Resistance: 230), MAPI (Support: 1,250, Resistance: 1,370), ANTM (Support: 2,000, Resistance: 2,300), MDKA (Support: 4,290, Resistance: 4,660), ICBP (Support: 10,150, Resistance: 10,800) dan CPIN (Support: 6,000, Resistance: 6,425). ###