Nurhadi Saputra
Kabar Ibu Kota

Fraksi Gabungan PPP Include Perindo Minta Ubah Lokasi Pembangunan Sekolah di Balikpapan Timur

  • BALIKPAPAN – Fraksi Gabungan PPP include Perindo minta kepada Pemerintah Kota Balikpapan untuk mengubah penetapan lokasi pembangunan seko
Kabar Ibu Kota
Niken Sulastri

Niken Sulastri

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM – Fraksi Gabungan PPP include Perindo minta kepada Pemerintah Kota Balikpapan untuk mengubah penetapan lokasi pembangunan sekolah di Balikpapan Timur.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Fraksi Gabungan PPP include Perindo, Nurhadi Saputra dalam penyampaian pendapat akhir Fraksi Gabungan PPP Include Perindo atas Rancangan Peraturan Daerah Kota Balikpapan, pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Balikpapan pada Jumat 24 November 2023.

“Sesuai dengan pandangan fraksinya kalau lokasi pembangunan sekolah di wilayah Kecamatan Balikpapan Timur sangat jauh dari jalan raya,” katanya.

Berdasarkan informasi yang diterima dari Sekretaris Daerah Kota Balikpapan bahwa lokasi pembangunan sekolah ditetapkan, di daerah Trans seberang Tempat Pemakaman Umum (TPU). "Jauh sekali. Itu jaraknya tiga KM dari Jalan Raya dan bukan jalur angkot," ujarnya.

Anggota Komisi III DPRD Balikpapan ini khawatir pada saat sekolah itu dibangun malah tidak ada peminat. "Ini seperti sebuah kecerobohan diawal pembangunan.  Jadi kalau memamg masih ada kesempatan merubah lokasi nggak ada salahnya masih bisa diupayakan. Itu yang bisa  saya sampaikan kepada Pemerintah Kota," jelasnya.

BACA JUGA:

Padahal pihaknya berharap pembangunan sekolah ini akan membantu pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), setidaknya tidak berkumpul di Sekolah favorit di SMPN 8, sehingga dirinya selaku Daerah Pemilihan Balikpapan Timur ini selalu mendorong untuk pembangunan sekolah di wilayah Kelurahan Manggar Baru.

"Sampai sekarang hanya wilayah Manggar Baru yang belum mempunyai sekolah pertama negeri, tapi memang kendalanya khusus wilayah Manggar Baru tidak mempunyai banyak pilihan lahan, tidak seperti wilayah Manggar dan Lamaru," terangnya.

Ia pernah mengusulkan untuk membangun sekolah di belakang SMPN 8 yang memiliki lahan berukuran 100x80 dan lahan itu sudah siap, daripada lahan itu digunakan untuk sebagai tempat hewan kerbau.

"Anggap saja itu sekolah cabang dari SMPN 8. Ternyata banyak warga manggar baru protes karena menganggap itu bukan daerah manggar baru," ungkapnya. (*)